Saturday, March 29, 2014

IBD (Analisis Pribadi I)

ANALISIS PRIBADI

        1.       CYBERSPACE SEBAGAI SEBUAH RUANG BUDAYA BAGI MANUSIA
Cyberspace atau dunia maya adalah suatu dunia virtual yang dibuat oleh manusia dengan teknologi komunikasi yang biasa dikenal dengan sebutan internet. Pesatnya perkembangan teknologi di dunia membuat semua kegiatan manusia semakin mudah, terlebih dengan adanya internet.
Di dalam dunia maya, kita dapat bersosialisasi dengan orang lain tanpa batasan jarak dan waktu tempuh yang cepat. Kita juga dapat memperoleh informasi dengan cepat dengan adanya internet. Kita juga dapat mengekspresikan diri dan melakukan banyak hal lainnya di dunia maya.
Dunia maya kini menjadi ruang budaya bagi manusia dimana manusia tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya, tidak perlu lagi menunggu untuk mendapatkan informasi tentang keadaan suatu daerah di wilayah yang jauh dari tempatnya berada, dan tidak perlu lagi membaca banyak buku untuk menemukan suatu informasi yang dia butuhkan. Kebudayaan maya pun terbentuk karena semakin membudayanya pelaksanaan hampir segala jenis aktivitas manusia di dunia cyber.

        2.       MASALAH-MASALAH YANG MUNGKIN DITEMUI DALAM CYBERSPACE
Cyber Space atau dunia maya juga dapat menimbulkan masalah-masalah, antara lain yaitu:
a.       Masalah Ketergantungan
Manusia dapat melakukan apapun dengan internet secara mudah dan cepat. Hal ini membuat manusia menjadi bergantung dengan ruang maya atau cyberspace tersebut. Kita tidak lagi perlu membaca banyak buku untuk memperoleh informasi, kita hanya perlu terhubung dengan internet untuk mendapatkan informasi yang kita inginkan. Hal ini menyebabkan ketergantungan sebab manusia menjadi kurang berusaha dalam melakukan sesuatu dengan dirinya sendiri.
b.      Masalah Kejahatan
Dalam cyberspace, semua orang dapat melakukan sesuatu tanpa diketahui orang lain. Kita dapat memalsukan dan menyamarkan identitas diri kita dengan mudah. Hal ini menimbulkan masalah-masalah kejahatan dalam dunia maya atau biasa dikenal dengan cybercrime. Cybercrime adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Kejahatan-kejahatan dalam dunia maya antara lain spamming, hacking, cracking, hijacking, cyber terorism, carding, penyebaran virus secara sengaja, kejahatan terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual, penipuan lelang secara online, penipuan identitas, pornografi anak, dan lain-lain.
c.       Masalah Perubahan Sosial
Manusia dapat mengekpresikan diri dalam cyberspace. Kita dapat berbagi opini, berbagi ilmu, berdakwah,  mengobrol, dan lain-lain di internet. Dalam hal ini, internet dapat membuat seseorang menjadi anti sosial dalam dunia nyata. Hal ini terjadi karena kini banyak orang menggunakan media sosial di internet dibandingkan bersosialisasi di dunia nyata. Hal ini menyebabkan seseorang menjadi tertutup di dunia nyata dan lebih terbuka di dunia maya dan membuat seseorang yang memang sudah menjadi anti sosial menjadi semakin anti sosial.
d.      Masalah Pornografi
Dalam cyberspace kita dapat berbagi konten apapun yang kita punya. Maraknya pengguna internet membuat tersedianya konten-konten tersebut menjadi tak terbatas, termasuk diantaranya adalah konten pornografi. Konten pornografi dapat didapatkan secara mudah di internet. Apabila orang tua tidak mengawasi anak-anaknya yang sedang menjelajahi dunia maya, anak-anak tersebut bisa saja melihat konten-konten pornografi baik sengaja maupun tidak sengaja.

        3.       PENDAPAT MENGENAI KOMUNITAS ‘HACKTIVISM’ ANONYMOUS SEBAGAI GERAKAN BUDAYA
Anonymous adalah kelompok Aktivis atau "Hacktivis" yang dibentuk pada tahun 2003. Pada awalnya, konsep yang digunakan oleh kelompok yang terdiri dari sejumlah komunitas online yang terpencar ini adalah bertindak secara anonim namun terkordinasi, dan umumnya memiliki target yang disepakati, serta fokus pada kesenangan semata. Mereka sering memakai topeng yang sama dengan film V for Vendetta, yaitu topeng Guy Fawkes sebagai identitas mereka. Tapi banyak juga yang hanya memakai topeng biasa.
Sejak tahun 2008, kelompok Anonymous semakin erat kaitannya dengan aktivitas hacking internasional yang saling bekerjasama, melakukan protes ataupun tindakan lain yang seringkali tujuannya berhubungan dengan mempromosikan kebebasan internet dan kebebasan berpendapat. Anonymous juga melakukan protes dan tindakan lainnya (termasuk tindakan langsung) pembalasan terhadap anti-pembajakan digital kampanye oleh film dan asosiasi perdagangan industri rekaman. Kemudian sasaran Anonymous hacktivism termasuk instansi pemerintah dari Amerika Serikat, Israel, Tunisia, Uganda, dan lain-lain, situs pornografi anak, lembaga perlindungan hak cipta dan perusahaan seperti PayPal, MasterCard, Visa, dan Sony.
Dalam komunitas ini terbentuk suatu kebudayaan baru. Kebudayaan tersebut dibentuk oleh para ahli program (Programmer) dan ahli jaringan. Mereka berada tidak pada satu tempat melainkan terpencar namun terkordinasi dengan baik. Mereka membuat ciri khas yang membedakan komunitas Anonymous berbeda dengan komunitas hacktivism lainnya yaitu dengan menggunakan topeng. Mereka menyuarakan pendapat mereka dan memprotes badan organisasi, pemerintah, dan lainnya di dunia maya (cyber space). Gerakan ini sering disebut dengan gerakan underground, yang berarti gerakan sembunyi-sembunyi atau tertutup. Gerakan ini lahir karena kebosanan suatu komunitas terhadap sesuatu yang bersifat umum dan biasa. Gerakan budaya underground ini bergerak ke pinggir karena khalayak umum belum bisa menerima kreativitas dan ide-ide gila mereka.

REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Anonymous
http://hasimas.blogspot.com/2012/03/anonymous-hacker-kelompok-pemberontak.html
http://www.anneahira.com/underground.htm


Nama / No. Absen : Abu Bakar / 01
NPM / Kelas : 10113068 / 1KA09

IBD BAB III (Konsep Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan)

BAB III – KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

SASTRA
Sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya yang dalam arti khusus dapat kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, sastra adalah hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.

SENI
Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu.

HUBUNGAN ANTARA SASTRA DAN SENI
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. Sastra dan seni sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. Jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya, maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.

PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Ilmu budaya dasar dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris yaitu The Humanities, dan bahasa latin, Humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Maka dari itu apabila kita mempelajari the humanities maka kita akan menjadi manusia yang berbudaya, dan halus. Sedangkan sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia. Seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra lebih mudah untuk berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra merupakan penjabaran abstraksi. Dan sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi. Filsafat yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.
Ada juga tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra dan karya sastra, yaitu :
  • Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
  • Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
  • Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.

Lima Komponen Dalam Prosa Lama:
              1.       Dongeng-dongeng
              2.       Hikayat
              3.       Sejarah
              4.       Epos
              5.       Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru :
              1.       Cerita pendek
              2.       Roman/ novel
              3.       Biografi
              4.       Kisah
              5.       Otobiografi

NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau lcarya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan pezicataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
            1.       Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
            2.       Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
            3.       Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
            4.       Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
        Figura bahasa
        Kata-kata yang ambiquitas
        Kata-kata berjiwa
        Kata-kata yang konotatif
        Pengulangan
Adapun alasan-alasan yang Mendasari Penyajian Puisi Dalam IBD, yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat.


Nama / No. Absen : Abu Bakar / 01
NPM / Kelas : 10113068 / 1KA09

IBD BAB II (Manusia dan Kebudayaan)

BAB II – MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

MANUSIA
1.    Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu:
a.       Jasad
b.      Hayat, mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c.       Ruh
d.      Nafs, keakuan/kesadaran tentang diri sendiri
2.    Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu:
a.       Id, bagian kepribadian yang paling mendasar
b.      Ego, perkembangannya terjadi antara usia 1 dan 2 tahun dan disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan Id kedalam saluran sosial
c.       Super Ego, struktur kepribadian yang paling akhir muncul  ± pada usia 5 tahun terbentuk dari lingkungan eksternal
3.    Hakekat Manusia ada 2, yaitu:
1)      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
2)      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dilengkapi dengan:
-          Akal
-          Kehendak
-          Perasaan
4.    Daya rasa /perasaan dalam diri manusia ada 2, yaitu:
1)      Perasaan Inderawi, yaitu rangsangan jasmani melalui panca indra, tingkatannya rendah terdapat pada manusia dan binatang.
2)      Perasaan rokhani, yaitu perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia saja , seperti:
- perasaan intelektual: perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan  seperti seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu
- perasaan estetis: perasaan yang berkenaan dengan keindahan  seperti seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah
- perasaan etis: perasaaan yang berkenaan dengan  kebaikan  seperti seseorang merasa senang apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat
- perasaan diri: perasaan yang berkenaan dengan harga diri  seperti apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong. Sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri (minder)
- perasaan sosial: perasaan yang berkenaan dengan  kelompok/ikut  merasakan kehidupan orang lain seperti apabila orang berhasil ia ikut senang,apabila orang gagal, memperoleh musibah ia ikut sedih
- perasaan religius: perasaan yang berkenaan dengan  agama/kepercayaan
KEBUDAYAAN
        A.      Pengertian Kebudayaan
1.   Melville J. Herkovits dan Bronislow Malinowski mengemukakan “cultural determinism” yang artinya segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu, contoh: masyarakat di pedesaan adalah masyarakat agraris karena kebanyakan pekerjaannya bertani
2.   Herkovits memandang kebudayaan sebagai “super organic”. Artinya kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus , meskipun manusai penghasil kebudayaan  sudah silih berganti karena kehidupan dan kematian tapi kebudayaan tetap hidup terus
3.    Selo Soemardjan dan Soelaeman Sumardi mengemukakan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
-  hasil karya masyarakat, sepeti teknologi dan kebudayaan kebendaan
-  hasil rasa (yaitu yang meliputi jiwa manusia)  seperti mewujudkan segala akidah-akidah dan nilai-nilai social yang pelu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan, misalnya: agama, ideology, kebatinan, kesinian, dan semua unsure yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia
-  hasil cipta   seperti filsafat dan ilmu pengetahuan

        B.      UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur kebudayaan besar (cultural universal) menurut C. Kluckhon ada 7, yaitu:
1.) Sistem religius (homo religius) merupakan produk manusia sebagai homo religius.  Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2.) Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius) merupakan prodak manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.) Sistem pengetahuan (homo safiens) merupakan prodak manusia sebagai homo safiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.
4.) Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus) merupakan produk manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5.) Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber) merupakan produk manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya
6.) Sistem bahasa (homo longuens) merupakan produk manusia sebagai homo longuens.
7.) Sistem kesenian (homo aesteticus) merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukipi kebutuhan fisiknya maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya seperti perlunya pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.

        C.      WUJUD KEBUDAYAAN
1)      Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia
- sifatnya abstrak, tak dapat dilihat dan berpusat di kepala manusia, contohnya tata tertib ujian di Gunadarma, cita-cita Gunadarma dan sebagainya
- disebut system social
2)      Kompleks aktifitas
- sifatnya kongkrit, berupa aktifitas manusia yang saling berinteraksi, contohnya karyawan yang sedang mengetik di ruangan kantor Gunadarma
- disebut system social
3)      Benda
- sifatnya kongkrit, berwujud kebendaan, contohnya sederetan buku-buku yang ada di perpustakaan

        D.      FUNGSI KEBUDAYAAN
1.       Melindungi diri kepada alam, misalnya teknologi
2.     Mengatur hubungan antar manusia,  misalnya “norma” yaitu kebiasaan yang dijadikan dasar bagi hubungan antara orang-orang sehingga tingkah laku / tindakan masing-masing dapat diatur
3.       Sebagai wadah dari segenap perasaan manusia, misalnya kesenian

        E.       PERUBAHAN KEBUDAYAAN
        Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu  dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolisasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat sekitarnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah dari kebudayaan tadi. Dimana gerak manusia terjadi oleh karena ia  mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.  Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1.  sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya: perubahan jumlah dan komposisi penduduk
2.  sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Seperti masyarakat yang hidupnya terbuka yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat. Contoh: antara masyarakat di kota dengan masyarakat di pedesaan (yang sangat terisolasi) maka akan dengan cepat mengalami perubahan di kota dibanding dengan di desa tersebut, seperti misalnya mode pakaian, rambut, dsb. Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya juga karena adanya difusi (penyebaran) kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya teknologi dan inivasi.

        F.       MASALAH-MASALAH KEBUDAYAAN
1.)    Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima
a.)    unsur kebudayaan kebendaan
b.)    unsur kebudayaan yang membawa manfaat besar
c.)     unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsure-unsur kebudayaan tersebut 
2.)    Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima
a.)    Unsur-unsur kebudayaan yang menyangkut system kepercayaan
Contohnya: agama
b.)    Yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi 
Contohnya: makanan pokok, sebagai orang Indonesia kita pertama dikenalkan makanan pokok adalah nasi sehingga bila belum makan nasi, perut rasanya belum pas 
3.)    Individu-individu manakah yang cepat menerima unsure-unsur yang baru
Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu yang cepat menerima unsure-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.  Sebaliknya generasi tua dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru. Hal itu disebabkan karena norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar sekali untuk mengubah norma-norma yang sudah demikian meresapnya dalam jiwa generasi tua tsb. Sebaliknya belum menetapnya unsure-unsur / norma-norma tradisional dalam jiwa generasi muda , menyebabkan mereka lebih mudah menerima unsure- unsur baru yang kemungkinan besar dapat mengubah kehidupan mereka. 
4.)    Ketegangan-ketegangan apa yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut
Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu ada kelompok individu yang sukar sekali/bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Perubahan dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat. Apabila meraka merupakan golongan yang kuat maka mungkin proses perubahahn dapat ditahannya, sebaliknya bila mereka berada dipihak yang lemah maka mereka hanya dapat menunjukan sikap yang tidak puas.


Nama / No. Absen : Abu Bakar / 01
NPM / Kelas : 10113068 / 1KA09

IBD BAB I (Tinjauan Tentang Ilmu Budaya Dasar)

 BAB I - TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR

        A.      PENDAHULUAN
Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, kebudayaan, serta berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Hal ini diperlukan karena sistem pendidikan kita amat sempit condong membuat manusia-manusia spesialis yang tidak berpandangan luas. Mereka relatif terlalu mengesampingkan bidang-bidang yang lain.
Dengan mendapatkan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minat mendalami lebih lanjut agar mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan:
    1. Minat dan kebiasaan menyelidikan apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya sendiri
    2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
    3. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai- nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
    4. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai tersebut tidak dapat dibenarkan

        B.      ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM
Ilmu Budaya Dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun noneksakta.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualitas, sebagai berikut:
    1. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
    2. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
    3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan maupun pertahanan keamanan
    4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan serta didalam pelestariannya.
        C.      PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Untuk mengetahui Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar yaitu:
    • Ilmu-ilmu Alamiah (natural science), Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukkan suatu kualitas hasil analisis yang kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
    • Ilmu-ilmu Sosial (social science), Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
    • Pengetahuan Budaya (the humanities), Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa- peristiwa dan kenyataan- kenyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya, Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

        D.      TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian tentang konsep- konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut diri sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
    1. Mengusahakan penajaman kepekan mahasiswa terhadap lingkungan
    2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusian dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
    3. Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing.
    4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain dan lebih lancar dalam berkomunikasi.
        E.       RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
    1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya  (the humanities) baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
    2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudan dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial, dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga tidak keseragama yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran ,dan perasaan, tingkah laku dan hasil kelakuan mereka.

Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah:
-          Manusia dan cinta kasih
-          Manusia dan keindahan
-          Manusia dan penderitaan
-          Manusia dan keadilan
-          Manusia dan pandangan hidup
-          Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
-          Manusia dan kegelisahan
-          Manusia dan harapan


Nama / No. Absen : Abu Bakar / 01
NPM / Kelas : 10113068 / 1KA09