Saturday, March 29, 2014

IBD (Analisis Pribadi I)

ANALISIS PRIBADI

        1.       CYBERSPACE SEBAGAI SEBUAH RUANG BUDAYA BAGI MANUSIA
Cyberspace atau dunia maya adalah suatu dunia virtual yang dibuat oleh manusia dengan teknologi komunikasi yang biasa dikenal dengan sebutan internet. Pesatnya perkembangan teknologi di dunia membuat semua kegiatan manusia semakin mudah, terlebih dengan adanya internet.
Di dalam dunia maya, kita dapat bersosialisasi dengan orang lain tanpa batasan jarak dan waktu tempuh yang cepat. Kita juga dapat memperoleh informasi dengan cepat dengan adanya internet. Kita juga dapat mengekspresikan diri dan melakukan banyak hal lainnya di dunia maya.
Dunia maya kini menjadi ruang budaya bagi manusia dimana manusia tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya, tidak perlu lagi menunggu untuk mendapatkan informasi tentang keadaan suatu daerah di wilayah yang jauh dari tempatnya berada, dan tidak perlu lagi membaca banyak buku untuk menemukan suatu informasi yang dia butuhkan. Kebudayaan maya pun terbentuk karena semakin membudayanya pelaksanaan hampir segala jenis aktivitas manusia di dunia cyber.

        2.       MASALAH-MASALAH YANG MUNGKIN DITEMUI DALAM CYBERSPACE
Cyber Space atau dunia maya juga dapat menimbulkan masalah-masalah, antara lain yaitu:
a.       Masalah Ketergantungan
Manusia dapat melakukan apapun dengan internet secara mudah dan cepat. Hal ini membuat manusia menjadi bergantung dengan ruang maya atau cyberspace tersebut. Kita tidak lagi perlu membaca banyak buku untuk memperoleh informasi, kita hanya perlu terhubung dengan internet untuk mendapatkan informasi yang kita inginkan. Hal ini menyebabkan ketergantungan sebab manusia menjadi kurang berusaha dalam melakukan sesuatu dengan dirinya sendiri.
b.      Masalah Kejahatan
Dalam cyberspace, semua orang dapat melakukan sesuatu tanpa diketahui orang lain. Kita dapat memalsukan dan menyamarkan identitas diri kita dengan mudah. Hal ini menimbulkan masalah-masalah kejahatan dalam dunia maya atau biasa dikenal dengan cybercrime. Cybercrime adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Kejahatan-kejahatan dalam dunia maya antara lain spamming, hacking, cracking, hijacking, cyber terorism, carding, penyebaran virus secara sengaja, kejahatan terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual, penipuan lelang secara online, penipuan identitas, pornografi anak, dan lain-lain.
c.       Masalah Perubahan Sosial
Manusia dapat mengekpresikan diri dalam cyberspace. Kita dapat berbagi opini, berbagi ilmu, berdakwah,  mengobrol, dan lain-lain di internet. Dalam hal ini, internet dapat membuat seseorang menjadi anti sosial dalam dunia nyata. Hal ini terjadi karena kini banyak orang menggunakan media sosial di internet dibandingkan bersosialisasi di dunia nyata. Hal ini menyebabkan seseorang menjadi tertutup di dunia nyata dan lebih terbuka di dunia maya dan membuat seseorang yang memang sudah menjadi anti sosial menjadi semakin anti sosial.
d.      Masalah Pornografi
Dalam cyberspace kita dapat berbagi konten apapun yang kita punya. Maraknya pengguna internet membuat tersedianya konten-konten tersebut menjadi tak terbatas, termasuk diantaranya adalah konten pornografi. Konten pornografi dapat didapatkan secara mudah di internet. Apabila orang tua tidak mengawasi anak-anaknya yang sedang menjelajahi dunia maya, anak-anak tersebut bisa saja melihat konten-konten pornografi baik sengaja maupun tidak sengaja.

        3.       PENDAPAT MENGENAI KOMUNITAS ‘HACKTIVISM’ ANONYMOUS SEBAGAI GERAKAN BUDAYA
Anonymous adalah kelompok Aktivis atau "Hacktivis" yang dibentuk pada tahun 2003. Pada awalnya, konsep yang digunakan oleh kelompok yang terdiri dari sejumlah komunitas online yang terpencar ini adalah bertindak secara anonim namun terkordinasi, dan umumnya memiliki target yang disepakati, serta fokus pada kesenangan semata. Mereka sering memakai topeng yang sama dengan film V for Vendetta, yaitu topeng Guy Fawkes sebagai identitas mereka. Tapi banyak juga yang hanya memakai topeng biasa.
Sejak tahun 2008, kelompok Anonymous semakin erat kaitannya dengan aktivitas hacking internasional yang saling bekerjasama, melakukan protes ataupun tindakan lain yang seringkali tujuannya berhubungan dengan mempromosikan kebebasan internet dan kebebasan berpendapat. Anonymous juga melakukan protes dan tindakan lainnya (termasuk tindakan langsung) pembalasan terhadap anti-pembajakan digital kampanye oleh film dan asosiasi perdagangan industri rekaman. Kemudian sasaran Anonymous hacktivism termasuk instansi pemerintah dari Amerika Serikat, Israel, Tunisia, Uganda, dan lain-lain, situs pornografi anak, lembaga perlindungan hak cipta dan perusahaan seperti PayPal, MasterCard, Visa, dan Sony.
Dalam komunitas ini terbentuk suatu kebudayaan baru. Kebudayaan tersebut dibentuk oleh para ahli program (Programmer) dan ahli jaringan. Mereka berada tidak pada satu tempat melainkan terpencar namun terkordinasi dengan baik. Mereka membuat ciri khas yang membedakan komunitas Anonymous berbeda dengan komunitas hacktivism lainnya yaitu dengan menggunakan topeng. Mereka menyuarakan pendapat mereka dan memprotes badan organisasi, pemerintah, dan lainnya di dunia maya (cyber space). Gerakan ini sering disebut dengan gerakan underground, yang berarti gerakan sembunyi-sembunyi atau tertutup. Gerakan ini lahir karena kebosanan suatu komunitas terhadap sesuatu yang bersifat umum dan biasa. Gerakan budaya underground ini bergerak ke pinggir karena khalayak umum belum bisa menerima kreativitas dan ide-ide gila mereka.

REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Anonymous
http://hasimas.blogspot.com/2012/03/anonymous-hacker-kelompok-pemberontak.html
http://www.anneahira.com/underground.htm


Nama / No. Absen : Abu Bakar / 01
NPM / Kelas : 10113068 / 1KA09

0 comments:

Post a Comment