Saturday, March 29, 2014

IBD BAB II (Manusia dan Kebudayaan)

BAB II – MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

MANUSIA
1.    Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu:
a.       Jasad
b.      Hayat, mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c.       Ruh
d.      Nafs, keakuan/kesadaran tentang diri sendiri
2.    Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu:
a.       Id, bagian kepribadian yang paling mendasar
b.      Ego, perkembangannya terjadi antara usia 1 dan 2 tahun dan disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan Id kedalam saluran sosial
c.       Super Ego, struktur kepribadian yang paling akhir muncul  ± pada usia 5 tahun terbentuk dari lingkungan eksternal
3.    Hakekat Manusia ada 2, yaitu:
1)      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
2)      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dilengkapi dengan:
-          Akal
-          Kehendak
-          Perasaan
4.    Daya rasa /perasaan dalam diri manusia ada 2, yaitu:
1)      Perasaan Inderawi, yaitu rangsangan jasmani melalui panca indra, tingkatannya rendah terdapat pada manusia dan binatang.
2)      Perasaan rokhani, yaitu perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia saja , seperti:
- perasaan intelektual: perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan  seperti seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu
- perasaan estetis: perasaan yang berkenaan dengan keindahan  seperti seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah
- perasaan etis: perasaaan yang berkenaan dengan  kebaikan  seperti seseorang merasa senang apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat
- perasaan diri: perasaan yang berkenaan dengan harga diri  seperti apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong. Sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri (minder)
- perasaan sosial: perasaan yang berkenaan dengan  kelompok/ikut  merasakan kehidupan orang lain seperti apabila orang berhasil ia ikut senang,apabila orang gagal, memperoleh musibah ia ikut sedih
- perasaan religius: perasaan yang berkenaan dengan  agama/kepercayaan
KEBUDAYAAN
        A.      Pengertian Kebudayaan
1.   Melville J. Herkovits dan Bronislow Malinowski mengemukakan “cultural determinism” yang artinya segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu, contoh: masyarakat di pedesaan adalah masyarakat agraris karena kebanyakan pekerjaannya bertani
2.   Herkovits memandang kebudayaan sebagai “super organic”. Artinya kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus , meskipun manusai penghasil kebudayaan  sudah silih berganti karena kehidupan dan kematian tapi kebudayaan tetap hidup terus
3.    Selo Soemardjan dan Soelaeman Sumardi mengemukakan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
-  hasil karya masyarakat, sepeti teknologi dan kebudayaan kebendaan
-  hasil rasa (yaitu yang meliputi jiwa manusia)  seperti mewujudkan segala akidah-akidah dan nilai-nilai social yang pelu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan, misalnya: agama, ideology, kebatinan, kesinian, dan semua unsure yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia
-  hasil cipta   seperti filsafat dan ilmu pengetahuan

        B.      UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur kebudayaan besar (cultural universal) menurut C. Kluckhon ada 7, yaitu:
1.) Sistem religius (homo religius) merupakan produk manusia sebagai homo religius.  Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2.) Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius) merupakan prodak manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.) Sistem pengetahuan (homo safiens) merupakan prodak manusia sebagai homo safiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.
4.) Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus) merupakan produk manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5.) Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber) merupakan produk manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya
6.) Sistem bahasa (homo longuens) merupakan produk manusia sebagai homo longuens.
7.) Sistem kesenian (homo aesteticus) merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukipi kebutuhan fisiknya maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya seperti perlunya pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.

        C.      WUJUD KEBUDAYAAN
1)      Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia
- sifatnya abstrak, tak dapat dilihat dan berpusat di kepala manusia, contohnya tata tertib ujian di Gunadarma, cita-cita Gunadarma dan sebagainya
- disebut system social
2)      Kompleks aktifitas
- sifatnya kongkrit, berupa aktifitas manusia yang saling berinteraksi, contohnya karyawan yang sedang mengetik di ruangan kantor Gunadarma
- disebut system social
3)      Benda
- sifatnya kongkrit, berwujud kebendaan, contohnya sederetan buku-buku yang ada di perpustakaan

        D.      FUNGSI KEBUDAYAAN
1.       Melindungi diri kepada alam, misalnya teknologi
2.     Mengatur hubungan antar manusia,  misalnya “norma” yaitu kebiasaan yang dijadikan dasar bagi hubungan antara orang-orang sehingga tingkah laku / tindakan masing-masing dapat diatur
3.       Sebagai wadah dari segenap perasaan manusia, misalnya kesenian

        E.       PERUBAHAN KEBUDAYAAN
        Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu  dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolisasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat sekitarnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah dari kebudayaan tadi. Dimana gerak manusia terjadi oleh karena ia  mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.  Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1.  sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya: perubahan jumlah dan komposisi penduduk
2.  sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Seperti masyarakat yang hidupnya terbuka yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat. Contoh: antara masyarakat di kota dengan masyarakat di pedesaan (yang sangat terisolasi) maka akan dengan cepat mengalami perubahan di kota dibanding dengan di desa tersebut, seperti misalnya mode pakaian, rambut, dsb. Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya juga karena adanya difusi (penyebaran) kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya teknologi dan inivasi.

        F.       MASALAH-MASALAH KEBUDAYAAN
1.)    Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima
a.)    unsur kebudayaan kebendaan
b.)    unsur kebudayaan yang membawa manfaat besar
c.)     unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsure-unsur kebudayaan tersebut 
2.)    Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima
a.)    Unsur-unsur kebudayaan yang menyangkut system kepercayaan
Contohnya: agama
b.)    Yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi 
Contohnya: makanan pokok, sebagai orang Indonesia kita pertama dikenalkan makanan pokok adalah nasi sehingga bila belum makan nasi, perut rasanya belum pas 
3.)    Individu-individu manakah yang cepat menerima unsure-unsur yang baru
Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu yang cepat menerima unsure-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.  Sebaliknya generasi tua dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru. Hal itu disebabkan karena norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar sekali untuk mengubah norma-norma yang sudah demikian meresapnya dalam jiwa generasi tua tsb. Sebaliknya belum menetapnya unsure-unsur / norma-norma tradisional dalam jiwa generasi muda , menyebabkan mereka lebih mudah menerima unsure- unsur baru yang kemungkinan besar dapat mengubah kehidupan mereka. 
4.)    Ketegangan-ketegangan apa yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut
Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu ada kelompok individu yang sukar sekali/bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Perubahan dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat. Apabila meraka merupakan golongan yang kuat maka mungkin proses perubahahn dapat ditahannya, sebaliknya bila mereka berada dipihak yang lemah maka mereka hanya dapat menunjukan sikap yang tidak puas.


Nama / No. Absen : Abu Bakar / 01
NPM / Kelas : 10113068 / 1KA09

0 comments:

Post a Comment