BAB X
Agama dan Masyarakat
A.
PENGERTIAN AGAMA DAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang
menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan,
atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian
dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut.
B.
FUNGSI AGAMA
Fungsi agama terhadap pemeliharaan
masyarakat ialah memenuhi sebagian kebutuhan masyarakat. Contohnya adalaha
sistem kredit dalam masalah ekonomi, di mana sirkulasi sumber kebudayaan suatu
sistem ekonomi bergantung pada kepercayaan yang terjalin antar manusia, bahwa
mereka akan memenuhi kewajiban bersama dengan jenji sosial mereka untuk membayar.
Dalam hal ini, agama membantu mendorong terciptanya persetujuan dan kewajiban
sosial dan memberikan kekuatan memaksa, memperkuat, atau mempengaruhi
adat-istiadat.
Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai
bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka norma pun dikukuhkan
dengan sanksi sakral. Sanski sakral itu mempunyai kekuatan memaksa istimewa
karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi, supramanusiawi, dan ukhrowi.
Fungsi agama di sosial adalah fungsi
penentu, di mana agama menciptakan suatu ikatan bersama baik antara
anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial
yang mempersatukan mereka.
Fungsi agama sebagai sosialisasi individu
adalah, saat individu tumbuh dewasa, maka dia akan membutuhkan suatu sistem nilai
sebagai tuntunan umum untuk mengarahkan aktifitasnya dalam masyarakat. Agama
juga berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya. Orang tua
tidak akan mengabaikan upaya “moralisasi” anak-anaknya, seperti pendidikan
agama mengajarkan bahwa hidup adalah untuk memperoleh keselamatan sebagai
tujuan utamanya. Karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut harus beribadah
secara teratur dan kontinu.
C.
PELEMBAGAAN AGAMA
Lembaga keagamaan adalah organisasi yang
dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan keagamaan
umat yang bersangkutan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keagamaan
masing-masing umat beragama.
Lembaga agama
terbentuk karena persetujuan /kesadaran diantara orang-orang yang beragama
merasakan perlunya menjaga keutuhan agama dalam kaidah dan keyakinannya agar
semakin mempermudahkan orang beragama dalam kehidupan iman yang dipercayainya.
Lembaga keagamaan yang ada di Indonesia
pada umumnya berfungsi sebagai berikut:
- Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan.
- Memelihara dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama umat yang bersangkutan.
- Memelihara dan meningkatkan kerukunan hidup antar umat yang bersangkutan.
- Mewakili umat dalam berdialog dan mengembangkan sikap saling menghormati serta kerjasama dengan umat beragama lain.
- Menyalurkan aspirasi umat kepada pemerintah dan menyebarluaskan kebijakan pemerintah kepada umat.
- Wahana silaturrahmi yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan.
D.
KONFLIK AGAMA DALAM MASYARAKAT
Upacara-upacara yang bernuansa agama suku
bukannya semakin berkurang tetapi kelihatannya semakin marak di mana-mana
terutama di sejumlah desa-desa.Misalnya saja, demi pariwisata yang mendatangkan
banyak uang bagi para pelaku pariwisata, maka upacara-upacara adat yang
notabene adalah upacara agama suku mulai dihidupkan di daerah-daerah.
Upacara-upacara agama suku yang selama ini
ditekan dan dimarjinalisasikan tumbuh sangat subur. Anehnya sebab bukan hanya
orang yang masih tinggal di kampung yang menyambut angin segar itu dengan
antusias tetapi ternyata orang yang lama tinggal di kotapun menyambutnya dengan
semangat membara. Misalnya pemilihan hari-hari tertentu yang diklaim sebagai
hari baik untuk melaksanakan suatu upacara. Hal ini semakin menarik sebab
mereka itu pada umumnya merupakan pemeluk yang “ fanatik” dari salah satu agama
monoteis bahkan pejabat atau pimpinan agama. Jadi pada jaman sekarang pun masih
banyak sekali hal yang menghubungkan agama dengan kepercayaan-kepercayaan
seperti itu sehingga bisa menimbulkan konflik bagi masyarakat itu sendiri.
E.
PENDAPAT
Menurut pendapat saya, agama sangat
penting bagi individu karena agama dapat dijadikan pedoman hidup bagi individu
maupun kelompok. Agama juga dapat membentuk kepribadian seorang individu. Agama
mengajarkan individu tentang hal-hal yang baik dan menjauhkan dari hal yang
buruk.
Lembaga agama juga penting untuk
masyarakat. Lembaga agama menjaga keutuhan agama
dalam kaidah dan keyakinannya agar semakin mempermudahkan orang beragama dalam
kehidupan iman yang dipercayainya. Lembaga agama dapat membentuk silaturahmi
antara umat beragama.
Indonesia
memiliki beragam suku, ras, dan agama yang berbeda. Perbedaan ini sering
menimbukan suatu perselisihan dan konflik. Konflik agama dalam masyarakat
sering terjadi di Indonesia. Hal ini terjadi karena kurangnya sikap menghargai
dan menghormati antar sesama umat beragama. Toleransi diperlukan untuk menjaga
keharmonisan dalam masyarakat.
F.
REFERENSI
- Buku MKDU Ilmu Sosial Dasar (Herwantiyoko dan Neltje F. Katuuk)
- http://id.wikipedia.org/wiki/Agama
- http://informatikainformatika.blogspot.com/2011/01/pelembagaan-agama.html
Nama: Abu Bakar
NPM: 10113068
0 comments:
Post a Comment