Aturan Penulisan: Kutipan, Catatan
Kaki, dan Daftar Pustaka
Menulis
sebuah karya ilmiah membutuhkan pengetahuan mengenai teknik penulisan. Penguasaan
teknik penulisan meliputi penguasaan teknik mengorganisasi gagasan menjadi satu
tulisan yang mudah dipahami, meyakinkan, dan sekaligus menarik serta penguasaan
pengolahan bahasa yang memadai untuk mengantar gagasan tersebut agar sampai
pada pembaca dengan baik pula. Dalam penulisan karya ilmiah, memang ada
ketentuan atau aturan khusus yang harus diikuti oleh seorang penulis, di antaranya
kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
A.
Kutipan
1.
Definisi Kutipan
Pengutipan adalah proses meminjam pendapat para ahli dalam disiplin
tertentu baik langsung atau pun tidak langsung yang dituangkan dalam karya
ilmiah. Hasil pengutipan karya ilmiah disebut
kutipan. Fungsi kutipan adalah (a) sebagai bukti untuk menunjang
pendapat penulis dan (b) sebagai bukti tanggung jawab penulis.
2.
Prinsip Kutipan
Prinsip-prinsip dasar dalam pengutipan adalah sebagai berikut:
a.
Dalam kutipan tidak dibenarkan mencantumkan
judul buku.
·
Menurut Badudu (1994: 56) dalam bukunya
Pelik-Pelik Bahasa Indonesia diketahui
bahwa kalimat adalah.......... (salah)
·
Menurut Badudu (1994:56) kalimat adalah......... (benar)
b.
Nama orang dan identitas tahun terbit dan
halaman buku selalu berdekatan
·
Baduduber pendapat bahwa......... (1994: 56) (salah)
·
Badudu (1994: 56) .......... (benar)
c.
Kutipan tidak dibenarkan dicetak tebal atau dihitamkan.
d.
Penulis tidak diperkenankan untuk mengadakan
perubahan (katakata) dalam kutipan. Apabila ingin mengadakan perubahan, harus disertai
dengan penjelasan.
e. Apabila
ada kesalahan dalam penulisan baik EYD atau pun ketatabahasaan, tidak
diperkenankan mengadakan perubahan. Penulis boleh memberikan pendapat atau
komentarnya mengenai kesalahan atau ketidaksetujuannya.
f.
Kutipan
dalam bahasa asing atau bahasa daerah harus dicetak miring.
g. Kutipan langsung selalu memakai
tanda petik dua dan diawali dengan huruf kapital
·
Badudu
(1994: 56) berpendapat, “kalimat adalah..........”
h. Kutipan dapat ditempatkan sesuai
dengan kebutuhan baik di awal, tengah, atau akhir teks.
i.
Jika
nama pengarang ada dua, nama akhir (marga) kedua pengarang itu
ditulis.
·
Badudu
(1995: 34) berpendapat..........
j.
Jika
nama pengarang ada tiga atau lebih, nama akhir pengarang pertama
yang ditulis dan diikuti dkk. Badudu, dkk. (1996: 35)..........
k. Kutipan dalam bentuk catatan kaki
sudah tidak dipakai lagi dalam penulisan karya ilmiah karena dirasakan tidak
efektif.
l.
Kutipan
yang berasal dari ragam bahasa lisan seperti pidato pejabat jarang
dipakai sebagai sumber acuan dalam penulisan karya ilmiah karena
kebenarannya sulit dipercaya karena harus diketahui oleh orang yang
bersangkutan (rawan kesalahan kutipan).
m. Dalam pengutipan pendapat orang
lain, hendaklah dilakukan variasi dalam teknik mengutip (jangan
monoton) seperti kutipan langsung dan kutipan tidak langsng.
n. Apabila kutipan itu dirasakan
terlalu panjang, penulis boleh mengambil bagian intinya saja dengan teknik
memakai tanda titik-titik […. ---------------------------------(Badudu,
1994:45)….], tetapi tidak boleh mengubah atau menggeserkan makna
atau pesannya.
o. Jika mengutip pendapat ahli yang
berasal dari kutipan karya ilmiah orang lain, bentuk penyajiannya
adalah Menurut Badudu dalam Djajasudarma
(1993: 56) bahwa…..…..
3.
Jenis Kutipan
Pada dasarnya, kutipan dalam karya ilmiah itu dibagi atas dua jenis
yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung dapat diartikan
meminjam pendapat para ahli secara utuh atau lengkap baik itu berupa frase,
atau kalimat. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas:
1)
Kutipan
langsung yang kurang atau sama dengan empat baris;
Pengutipan ini dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut:
o
Kutipan ditulis langsung dengan teks;
o
Spasi kutipan adalah dua spasi;
o
Memakai tanda petik dua di awal dan di akhir
kutipan;
o
Awal kutipan memakai huruf kapital;
o
Diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun
terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat disajikan di awal atau di akhir
kutipan.
2)
Kutipan langsung yang lebih dari empat
baris.
Pengutipan ini dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut:
o
Dipisahkan dari teks 2,5 spasi;
o
Spasi dalam kutipan adalah satu spasi;
o
Memakai tanda petik dua atau pun tidak
(opsional);
o
Semua kutipan dimulai dari 7-10 ketukan dari
sebelah kiri teks;
o
Awal kutipan memakai huruf kapital;
o
Diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun
terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat disajikan di awal atau di akhir
kutipan.
b. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung dapat
diartikan meminjam pendapat para ahli tidak secara utuh. Penulis mengambil
intinya atau topiknya saja, lalu dikembangkan dengan pendapat penulis (tak
terdapat perbedaan).
Pengutipan ini dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut:
·
Kutipan disatukan dengan teks;
·
Spasi kutipan adalah dua spasi;
·
Tidak memakai tanda petik dua;
·
Menggunakan ungkapan mengatakan bahwa,
menyatakan bahwa, mengemukakan bahwa, berpendapat bahwa dan lain-lain;
B. Catatan
Kaki
1. Definisi
Catatan Kaki
Pernyataan ilmiah yang kita gunakan dalam tulisan kita harus mencakup
beberapa hal. Pertama kita harus mengidentifikasikan orang yang membuat
pernyataan tersebut. Kedua, kita harus pula dapat mengidentifikasikan media
komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan. Ketiga, harus
pula dapat mengidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah
tersebut serta tempat dan itu tidak
diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk seminar, maka harus
disebutkan tempat, waktu dan lembaga
yang melakukan kegiatan tersebut.
Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan. Untuk skripsi/teks
sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki. Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks/naskah/tulisan yang
ditempatkan pada kaki halaman tulisan yang bersangkutan (Keraf, 2004: 218).
2. Tujuan
Penggunaan Catatan Kaki
Catatan kaki
atau footnote digunakan untuk:
·
pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan
penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber;
·
tempat memperluas pembahasan yang diperlukan
tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa
kutipan pula;
·
referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan
pada bagian mana/halaman berapa, hal
yang sama dibahas di dalam tulisan;
·
tempat menyatakan penghargaan atas karya atau
data yang diterima dari orang lain.
3. Unsur
Catatan Kaki
a.)
Untuk Buku
·
Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis
dalam urutan biasa, diikuti tanda koma (,).
·
Judul buku, ditulis dengan huruf kapital
(kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.
·
Nama atau nomor seri, kalau ada.
·
Data publikasi:
o
Jumlah jilid, kalau ada
o
Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
o
Nama penerbit, diikuti koma di antara.
o
Tahun penerbitan. tanda kurung
·
Nomor jilid kalau perlu.
·
Nomor halaman diikuti titik (.)
b.)
Untuk Majalah
·
Nama pengarang.
·
Judul artikel, di antara tanda kutip (“...”).
·
Nama majalah, digarisbawahi.
·
Nomor majalah jika ada.
·
Tanggal penerbitan.
·
Nomor halaman.
4. Teknik
Penulisan Catatan Kaki
a.)
Harus disediakan ruang secukupnya di bagian
bawah halaman tulisan
b.)
Beri garis di bagian bawah baris terakhir dari
teks di tiap halaman
c.)
Beri nomor penunjukan di bawah garis dengan
jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan
d.)
Catatan kaki baris pertama dituliskan setelah
nomor penunjukan
e.)
Jika lebih dari 1 baris, dituliskan dari tepi
margin, tanpa ikuti penjorokan baris pertama
f.)
Jarak spasi dalam catatan kaki 1 spasi, antar
catatan kaki 2 spasi kalau ada dalam halaman yang sama
5. Singkatan
dalam Catatan Kaki
a.)
Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama
dengan di atas), untuk catatan kaki yang
sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi,
diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
b.)
op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya
dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber
yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain.
Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman.
c.)
loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah
dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang
loc.cit (tanpa nomor halaman).
6.
Contoh Penulisan Catatan Kaki
a.)
Pada Buku
2John Dewey, How We Think (Chicago: Henry
Regnery Company, 1974), p. 75.
3BP3K, Strategi Pengembangan Kekuaran
Penalaran (Jakarta : Departemen P dan K, 1979), pp. 81-95.
4Ibid., p. 15.
5John Dewey, op.cit., p. 18.
6John Dewy, loc.cit.
b.)
Pada
Majalah
11Linus Simanjuntak, "Andaikan Kolam
itu Bumi Kita", Suara Alam no 9 (1980), pp. 17-18.
c.)
Pada
Surat Kabar
12Tajuk Rencana daIam Kompas (Jakarta) , 7
Mei 1981.
13Artikel dalam Sinar Harapan (Jakarta). 29
April 1981.
d.)
Pada
Ensiklopedia
14John E. Bardach, "Fish,"
Encyclopedia Americana (New York: Americana
Corporation, 1973), 11, pp. 289 309.
C. Daftar
Pustaka
1. Definisi
Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar atau senarai yang ada dalam karya ilmiah
(misalnya makalah atau skripsi) yang berisikan identitas buku dan pengarang
yang disusun secara alfabetis (setelah nama marga pengarang dikedepankan).
2. Ciri-Ciri
Daftar Pustaka
Kepustakaan atau juga daftar pustaka memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
·
Diambil dari suatu buku, majalah, makalah, surat
kabar, internet, orasi dalam karya ilmiah, dan sebagainya.
·
Berisikan nama pengarang atau lembaga.
·
Memiliki identitas buku, yaitu judul, tahun
terbit, cetakan atau edisi, nama penerbit, dan tempat terbit.
3. Fungsi
Daftar Pustaka
Fungsi dari daftar pustaka adalah sebagai berikut:
·
Menunjukkan bahwa tulisan itu ilmiah (bersifat
ilmu pengetahuan);
·
Menginformasikan bahwa karya ilmiah itu
(penelitian) memiliki referensi dan akumulasi dari karya ilmiah terdahulu;
·
Merupakan alat kontrol pada landasan teoretis
atau tinjauan pustaka.
4. Teknik
Penulisan Daftar Pustaka
Teknik penulisan daftar pustaka adalah berikut:
a.)
Nama pengarang dibalikkan atau diputar dengan
catatan nama yang dikedepankan yaitu nama marga/unsur nama akhir yang
dipisahkan oleh koma;
b.)
Setelah itu, nama marga atau unsur nama akhir
pengarang disusun secara alfabetis;
c.)
Bila nama pengarang ada dua, yang dibalikkan
adalah nama pengarang pertama;
Contoh: Emil Salim dan Philip Kotler
Penulisannya: Salim, Emil dan Philip Kotler
d.)
Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama
pengarang pertamalah yang diputar dan diikuti oleh dkk. atau et. all.
Contoh: Emil Salim, Philip Kotler, Djoemad
Tjiptowardojo
Penulisannya: Salim, Emil. dkk.
e.)
Bila tidak terdapat nama pengarang, nama
departemen atau lembagalah yang ditulis; bila tidak ada kedua-duanya, tulislah
tanpa pengarang, atau tanpa lembaga;
f.)
Gelar akademik tidak dicantumkan;
g.)
Judul buku harus dicetak miring dalam komputer atau digarisbawahi dalam mesin
tik atau tulisan tangan;
h.)
Judul artikel, skripsi, tesis, atau disertasi
yang belum dibukukan diapit oleh tanda petik dua;
i.)
Bila ada edisi/cetakan ditulis sesudah judul
buku;
j.)
Jika buku tersebut merupakan terjemahan dari
buku bahasa asing, penerjemah ditulis sesudah edisi atau judul buku;
k.)
Spasi dalam daftar pustaka adalah satu spasi;
l.)
Perpindahan dari satu pengarang ke pengarang yang lain adalah dua spasi.
m.) Bila
dalam satu buku diperlukan dua baris atau lebih, baris yang kedua atau selanjutnya dimulai
dari 1 tabulasi (5-7 ketukan);
n.)
Jika seorang pengarang menuliskan lebih dari
satu buku, nama pengarang ditulis satu kali;
nama pengarang itu diganti dengan garis panjang atau tanpa garis
panjang;
o.)
Bila ada dua atau lebih karya ilmiah (buku) yang
ditulis oleh seorang pengarang, urutan penulisannya berdasarkan tahun terbit;
p.)
Bila ada dua atau lebih buku (karya ilmiah) dari
seorang pengarang yang ditulis dalam tahun yang sama, urutan penulisannya diikuti nomor urut a, b, c, dsb.
q.)
Perhatikan urutan penulisan;
Nama keluarga/marga, (dipisahkan koma), nama diri (diakhiri
titik), tahun terbit, (diakhiri titik), judul buku, (diakhiri titik atau titik
dua bila ada anak judul dan dicetak miring), cetakan (diakhiri titik), nama
tempat (diakhiri titik dua), nama penerbit (diakhiri titik).
5. Contoh
Penulisan Daftar Pustaka
a.)
Buku
dengan Satu Orang Pengarang
Hockett. Charles F. A Course in Modern Linguistics.
New York: The Mac Millan Company. 1963.
b.)
Buku
dengan Dua atau Tiga Pengarang
Oliver. Robert T.. and Rupert L. Cortright. New
Training for Effective Speech. New York: Henry Holt and Company, Inc.,1958
c.)
Buku
dengan Banyak Pengarang
Morris, Alton C. et. al. College English, the First
Year. New York : Harcourt, Brace & World. Inc., 1964.
d.)
Buku
dengan Perubahan atau Revisi
Gleason, H. A. An Introduction to Descriptive
Linguistics. Rev. ed.New York: Holt. Rinehart and Winston. 1961.
e.)
Buku
dengan 2 Jilid atau Lebih
Intensive Course in English. 5 vols. Washington:
English Language Service. inc.. 1964.
f.)
Buku
Terjemahan
Multatuli. Max Havelaar, atau Ladang Kopi Persekutuan
Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin, Jakarta: Djambatan, 1972.
g.)
Artikel
dalam Himpunan
Riesman, David. “Character and Society,” Toward
Liberal Education. eds. Louis G. Locke, William M. Gibson. and George Arms. New
York: Holt. Rinehart and Winston. 1962.
h.)
Artikel
dalam Ensiklopedi
Wright, J.T. “Language Varieties: Language and
Dialect,” Encyclopaedia of Linguistics, information and Control, hal. 243 -
251.
Wright, JT. “Language Varieties: Language and
Dialect,” Encyclopaedia of Linguistics, information and Control (Oxford:
Pergamon Press Ltd., 1969), hal. 243 - 251.
i.)
Rujukan
Elektronik
Boon, J. (tanpa tahun) Anthropology of Religion. Melalui
http://www.joe.org/june33/95.html [June/17/03]
DAFTAR PUSTAKA
[1] Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Jakarta: Gramedia.
[2] Kusmiatun,
Ari. Catatan
Kaki (Foot Note). Melalui http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ari%20Kusmiatun,%20S.Pd.,M.Hum./CATATAN%20KAKI_b%20arik.pdf
[24 Desember 2015]
[3] S.,
Effendi. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta:
Pustaka Jaya.
[4]
Sofyan, Agus N., Eni Karlieni, et al. 2007. Bahasa
Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Widyatama.
[5]
Wahyu, Tri R.N. 2006. Bahasa Indonesia.
Jakarta: Universitas Gunadarma.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete