Topik, Tema, dan Judul dalam
Pembuatan Karangan Ilmiah
Suatu karangan ilmiah yang baik pada prinsipnya selalu terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup. Ketiga
bagian ini mempunyai fungsi yang berbeda namun selalu berkaitan dan
berkesinambungan.
Karangan ilmiah harus mempunyai tujuan yang jelas, misalnya penemuan
baru, teknik-teknik baru, atau hasil penelitian. Pengertian topik, tema dan
judul sering kali dianggap tidak ada perbedaan. Akibat salah penafsiran tersebut,
sering kali berakibat fatal dalam pembuatan karangan ilmiah. Oleh karena itu,
pengertian topik, tema , dan judul hendaknya dibedakan secara jelas.
A.
Topik
1.
Pengertian Topik
Topik adalah pokok pembicaraan yang dipilih dan biasanya merupakan hal
yang menarik untuk dikemukakan dan diketahui umum. Topik adalah hal yang
pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih
awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih
sempit atau lebih luas.
Topik adalah sesuatu yang masih umum. Jika menulis hanya berdasarkan
topik, maka akan mengalami banyak kesulitan. Topik perlu dirinci menjadi
kerangka karangan agar lebih mudah. Ciri utama dari topik adalah cakupannya
atas suatu permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih
mendetail.
Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah
memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut. Menurut
Sabarti Akhadiah (1994: 211), ada
lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik:
a)
Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau
profesi.
b)
Cukup menarik untuk dibahas.
c)
Dikenal dengan baik.
d)
Bahannya mudah diperoleh.
e)
Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
2.
Syarat Topik yang Baik
Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, di antaranya
adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu
menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Syarat lainnya antara
lain:
a.) Topik harus menarik perhatian penulis.
Topik yang menarik perhatian akan
memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat
menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya. Suatu topik sama sekali tidak
disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan. Bila terdapat hambatan ,penulis
tidak akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang
akan digunakan untuk memecahkan masalah.
b.) Diketahui oleh penulis.
Penulis hendaklah mengerti atau
mengetahui meskipun baru prinsip-prinsip ilmiahnya.
Contoh:
·
Mencari sumber-sumber data.
·
Metode atau penerapan yang digunakan.
·
Metode analisis yang akan digunakan.
·
Buku-buku referensi yang digunakan.
c.) Jangan terlalu baru, jangan terlalu teknis
dan jangan terlalu kontroversial.
Bagi penulis pemula,topik yang baru
kemungkinan belum ada referensinya dalam kepustakaan. Topik yang terlalu teknis
kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan
penulisannya. Topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk
bertindak secara objektif.
d.) Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya
bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.
e.) Jangan terlalu luas.
Penulis harus membatasi topik yang
akan ditulis. Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang
dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat
terfokus.
f.) Topik yang dipilih harus berada di sekitar
kita.
g.) Topik yang dipilih harus yang menarik.
h.) Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan
terbatas.
i.) Topik yang dipilih memiliki data dan fakta
yang obyektif.
j.) Topik yang dipilih harus kita ketahui
prinsip-prinsip ilmiahnya.
k.) Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.
B.
Tema
1.
Pengertian Tema
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu
tulisan. Setiap tulisan mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan
dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen, puisi,
novel, karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan harus memiliki sebuah
tema. Tema merupakan salah satu hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca
sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada
tulisan tersebut.
2.
Syarat-Syarat Tema yang Baik
Adapun syarat-syarat tema yang
baik, antara lain:
a.) Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis
akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat
menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
b.) Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya
prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang
diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui
penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya
mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai
pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang
masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
c.) Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuah tema yang baik harus dapat
dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila
cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian
mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
d.) Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang
mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau
dibatasi ruang lingkupnya.
C.
Judul
1.
Pengertian Judul
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik
dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
Judul pada karangan ilmiah harus singkat dan padat, menarik perhatian, serta
menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.
Judul adalah identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis,
bersifat menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan
wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada
yang mendefinisikan judul sebagai lukisan singkat suatu artikel atau disebut
juga miniatur isi bahasan.
Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi
judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas
Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul
itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian
pembaca dan akan cocok dengan temanya. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang
utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat
membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.
2.
Fungsi Judul
·
Merupakan identitas atau cermin dari jiwa
seluruh tulisan.
·
Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga
mengundang orang untuk membaca isinya.
·
Gambaran global tentang arah, maksud, tujuan,
dan ruang lingkupnya.
·
Relevan dengan seluruh isi tulisan, maksud
masalah, dan tujuannya.
3.
Syarat-Syarat Judul yang Baik
Syarat-syarat suatu judul yang
baik adalah:
a.) Asli, tidak menggunakan judul yang
sudah ada sebelumnya.
b.) Mencakup seluruh isi tulisan.
c.) Singkat, yaitu tidak boleh mengambil
bentuk kalimat atau frase yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian
kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.
d.) Logis.
e.) Provokatif, yaitu harus menarik dengan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap
isi buku atau karangan.
f.) Relevan dengan topik, yaitu harus
mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian
penting dari tema tersebut.
g.) Menarik perhatian.
h.) Sebaiknya judul berkalimat pendek (maksimum
10-15 kata).
i.) Sesuai dengan perkembangan zaman dan
membuat pembaca ingin mengetahui persoalan yang dilingkupinya.
4.
Macam-Macam Judul
Judul terbagi menjadi dua, yaitu:
·
Judul
langsung: judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga
hubungannya dengan bagian utama nampak jelas.
·
Judul tak
langsung: judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita
tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
5.
Contoh Judul dan Kesalahannya
Contoh Judul:
Efek Antibiotika Terhadap Bakteri
Pembahasan:
Judul ini tidak menjelaskan
antibiotik mana, terhadap bakteri apa dan efek antibiotik yang bagaimana. Untuk
topik seperti ini, sebaiknya dibuat judul seperti berikut:
Efek Bakterisidal Ampisilin Terhadap
Stafilokokus Aureus
Apabila judul terlalu panjang dan
tidak mungkin dipendekkan, sebaiknya dibuat anak judul (sub-title), seperti
contoh berikut ini:
Pengaruh Stres Terhadap Terjadinya Liken
Planus Mulut
Suatu survei yang dilakukan terhadap penderita liken planus yang dirawat di bagian penyakit mulut FKG Usakti
Suatu survei yang dilakukan terhadap penderita liken planus yang dirawat di bagian penyakit mulut FKG Usakti
DAFTAR PUSTAKA
[1] A.
G., Haryanto. 1999. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk Mahasiswa.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
[3] Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Jakarta: Gramedia.
[4] S.,
Effendi. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta:
Pustaka Jaya.
[5]
Wahyu, Tri R.N. 2006. Bahasa Indonesia.
Jakarta: Universitas Gunadarma.
Sangat bagus, penjealasannya rinci, izin copy ya buat referensi tugas nih :), terima kasih
ReplyDeleteTerimakasih unt info yg sangat bermanfaat.
ReplyDeleteTangkayu
ReplyDeleteTrimakasih kakak, sangat bermanfaat ilmunyaa :)
ReplyDeleteTerimakasih, sangat membantu izin copy buat tugas
ReplyDelete