Pengambilan
Keputusan dalam Organisasi
Abu
Bakar
10113068
Universitas Gunadarma
10113068
Universitas Gunadarma
Pokok
pembahasan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Definisi
dan Dasar Pengambilan Keputusan
2. Jenis-Jenis
Keputusan Organisasi
3. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
4. Implikasi
Manajerial
1.
Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan
a.) Pengertian
Keputusan
Menurut
James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan di antara alternatif-alternatif.
Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu:
1.) Ada
pilihan atas dasar logika atau pertimbangan
2.) Ada
beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik
3.) Ada
tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan
tersebut
Menurut
Ralp C. Davis, keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas.
Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
Keputusan harus menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam
hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap
pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.
Menurut
Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, SH., keputusan adalah suatu pengakhiran dari
proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan
apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan
pilihan pada suatu alternatif.
b.) Pengertian
Pengambilan Keputusan
Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa pembuatan keputusan merupakan suatu proses
yang meliputi delapan langkah termasuk identifikasi dan formulasi masalah,
memilih salah satu alternatif, dan mengevaluasi efektivitas keputusan.
Jadi, pembuatan keputusan tidak hanya sekedar memilih diantara
alternatif-alternatif, melainkan merupakan suatu proses yang menyangkut
kegiatan tertentu.
Dalam
buku “Perilaku dan Manajemen Organisasi
Jilid 2”, pengambilan keputusan didefinisikan sebagai proses memilih tindakan
tertentu dalam menghadapi masalah atau menangani kesempatan yang ada.
Menurut
George R. Terry, pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan)
tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Menurut
Sondang P. Siagian, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
c.) Dasar
Pengambilan Keputusan
Menurut
George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapat digunakan yaitu:
1)
Intuisi
Pengambilan keputusan
yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga
mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini
mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
2)
Pengalaman
Pengambilan keputusan
berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena
pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan
untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki
banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi,
peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3)
Fakta
Pengambilan keputusan
berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan
fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih
tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu
dengan rela dan lapang dada.
4)
Wewenang
Pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau
orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah
kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki
kelebihan dan kekurangan.
5)
Logika/Rasional
Pengambilan keputusan
yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur
pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan
yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis,
lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas
kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai
dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
o
Kejelasan Masalah
o
Orientasi Tujuan: kesatuan pengertian
tujuan yang ingin dicapai
o
Pengetahuan Alternatif: seluruh alternatif
diketahui jenisnya dan konsekuensinya
o
Preferensi yang Jelas: alternatif bisa
diurutkan sesuai criteria
o
Hasil Maksimal: pemilihan alternatif
terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.
d.) Tahap
Pengambilan Keputusan
Menurut
Herbart A. Simon, setidaknya ada tiga tahap yang ditempuh dalam pengambilan
keputusan, yaitu: (1) Tahap penyelidikan; tahap ini dilakukan dengan
mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Pada tahap ini data
mentah yang diperoleh, diolah dan diuji serta dijadikan petunjuk untuk mengetahui
atau mengenal persoalan. (2) Tahap perancangan; pada tahap ini dilakukan pendaftaran,
pengembangan, penganalisaan arah tindakan yang mungkin dilakukan dan (3) Tahap
pemilihan; pada tahap ini dilakukan kegiatan pemilihan arah tindakan dari semua
yang ada.
2.
Jenis-Jenis Keputusan Organisasi
Para peneliti dalam bidang pengambilan keputusan telah
mengembangkan beberapa klasifikasi tipe
keputusan. Kebanyakan klasifikasi ini serupa satu sama lain, yang berbeda hanya
terminologi atau istiah yang digunakan. Herbert Simon membedakan dua tipe
keputusan:
a.)
Keputusan
Terprogram
Ketika
situasi tertentu sering terjadi, sebuah prosedur rutin akan dibuat untuk
mengatasi situasi tersebut. Sebuah keputusan disebut keputusan terprogram jika
bersifat berulang,rutin, dan memiliki prosedur penanganan yang baku.
b.)
Keputusan
tidak Terprogram
Sebuah keputusan
disebut keputusan tidak terprogram ketika benar-benar baru dan belum
terstruktur . tidak ada prosedur yang pasti dalam menangani masalah tersebut,
baik karena belum pernah ditemukan situasi yang sama sebelumnya, aau karena
bersifat sangat kompleks atau sangat penting. Keputusan seperti ini membutuhkan
penanganan khusus.
Keputusan terprogram
|
Keputusan tidak terprogram
|
|
Jenis Masalah
|
Sering, repetitif, rutin, adanya
kepastian dalam hubungan sebab akibat
|
Baru, tidak terstruktur, ada
ketidakpastian mengenai hubungan sebab akibat
|
Prosedur
|
Tergantung kebijakan,peraturan, dan
prosedur yang pasti
|
Memerlukan kreativitas,intuisi,
toleransi terhadap ambiguitas, pemecahan masalah kreatif
|
Contoh
|
Perusahaan : pengaturan inventaris secara
periodik
Universitas : penentuan standar rata-rata
kelulusan
Layanan Kesehatan : prosedur penerimaan pasien
Pemerintahan : sistem promosi pegawai negeri
|
Perusahaan : Diversikasi produk atau pasar
yang baru
Universitas : Pembangunan ruang kelas yang baru
Layanan Kesehatan : Pembelian peralatan eksperimental
Pemerintahan : Reorganisasi departemen di
pemerintahan
|
Pengambilan keputusan berkisar dari sangat
rutin dan baku (terprogram) sampai kompleks (tidak dapat diprogram). Untuk
maksud klasifikasi, maka pada dasarnya ada tiga tingkat pengambilan keputusan.
1.) Pengambilan keputusan tingkat strategis
Pengambilan keputusan
tingkat strategis misalnya perluasan pabrik, penentuan produksi, penggabungan,
penggolongan, pengeluaran modal dan sebagainya.
2.)
Pengambilan
keputusan tingkat taktis.
Pengambilan keputusan
taktis berhubungan dengan kegiatan jangka pendek dan penentuan sumber daya untuk
mencapai tujuan. Jenis pengambilan keputusan inii berhubungan dengan
bidang-bidang seperti perumusananggaran, analisis aliran dana, penentuan tata
ruang pabrik, masalah kepegawaian, perbaikan produksi serta penelitian dan
pengembangan.
3.)
Pengambilan
keputusan tingkat teknis.
Pengambilan keputusan
teknis adalah suatu proses yang dapat menjami bahwa tugas-tugas spesifik dapat
dilaksanakan dalam cara efektif dan efisien. Contoh jenis pengambilan keputusan
ini adalah penerimaan atau penolakan kredit, pengendalian proses, penentuan
waktu, penerimaan, pengiriman, pengawasan inventaris dan penempatan karyawan.
3.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
a) Hal-hal
yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan
b) Setiap
keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi
c) Setiap
keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan
kepentingan orang lain;
d) Jarang
sekali ada 1 pilihan yang memuaskan
e) Pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus
diubah menjadi tindakan fisik
f) Pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama
g) Diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik
h) Setiap
keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil itu betul
i)
Setiap keputusan itu merupakan tindakan
permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
Menurut John D. Millet, faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan:
a) Pria
dan wanita
b) Peranan
Pengambil Keputusan
c) Keterbatasan
Kemampuan
Pendapat lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan:
a) Posisi/
kedudukan
Dalam
kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam
hal berikut.
o
Letak posisi; dalam hal ini apakah is
sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker)
ataukah staf (staffer).
o
Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah
sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.
b) Masalah
Masalah
atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang
merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki
dan harus diselesaikan.
Masalah
dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
o
Masalah terstruktur (well structured
problems), yaitu masalah yang logis, dikenal dan mudah diidentifikasi.
o
Masalah tidak terstruktur (ill structured
problems), yaitu masalah yang masih baru, tidak biasa, dan informasinya tidak
lengkap.
Dapat
pula dibagi sebagai berikut.
o
Masalah rutin, yaitu masalah yang sifatnya
sudah tetap, selalu dijumpai dalam hidup sehari-hari.
o
Masalah insidentil, yaitu masalah yang
sifatnya tidak tetap, tidak selalu dijumpai dalam hidup sehari-hari.
c) Situasi
Situasi
adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain,
dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa
yang hendak kita perbuat.
d) Kondisi
Kondisi
adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya
gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut
merupakan sumber daya-sumber daya.
e) Tujuan
Tujuan
yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan
organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan.
Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau
objective.
4.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial pengambilan keputusan dapat diartikan
sebagai keterlibatan pengambilan keputusan dalam proses manajemen di suatu
organisasi. Dalam kegiatan berorganisasi pasti akan menemui situasi dimana
harus dilakukannya satu atau lebih pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan
merupakan hal penting di dalam organisasi. Keputusan yang tepat mampu membawa
organisasi menuju tujuannya, sebaliknya keputusan yang tidak tepat dapat
membuat organisasi gagal mencapai tujuannya.
Pengambilan keputusan merupakan peranan manajer yaitu
peran desisional. Seorang manajer yang efektif adalah pimpinan atau manajer
yang mampu membuat kebijakan dan mengambil keputusan yang relavan. Organisasi
hanya akan berfungsi jika para pemimpin atau manajer memiliki kemampuan
mengambil keputusan dan memerintahkan pelaksanaannya kepada anggota organisasi.
Fungsi manajemen penuh dengan pembuatan berbagai
keputusan. Menghadapi masalah yang makin kompleks, manajer harus membuat
keputusan mengenai tindakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana
melakukannya. Setiap keputusan akan membawa risiko, yaitu berhasil, kurang
berhasil, atau gagal dalam menyelesaikan masalah.
DAFTAR PUSTAKA
1) Anggadini,
Sri Dewi. 2013. Analisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer dalam Proses
Pengambilan Keputusan. Majalah Ilmiah UNIKOM. Vol.11, No.2.
2) Anonim.
2010. Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan [.ppt]. http://www.mdp.ac.id/materi/2012-2013-1/si348/052116/si348-052116-584-1.ppt,
diakses tanggal 9 Mei 2015.
3) Anzizhan,
Syarafuddin. 2004. Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
4) Ivancevich,
John M., Robert Konopaske, dan Michael T. Matteson. 2005. Perilaku dan Manajemen Organisasi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
5) Kertonegoro,
Sentanoe. 1994. Manajemen Organisasi. Jakarta: Widya Press Jakarta.
6) Moorhead,
Gregory dan Ricky W. Griffin. 2010. Perilaku Organisasi: Manajemen Sumber Daya
Manusia dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
7) Robbins,
Stephen P. 2006. Organizational Behaviour (tenth edition). New Jersey: Prentice
Hall Inc.
8) Robbins,
Stephen P. dan Mary Coulter. 2005. Management, eight edition. Erlangga:
Jakarta.
9) Sabri,
Ahmad. 2013. Kebijakan dan Pengambilan Keputusan dalam Lembaga Pendidikan Islam.
Jurnal Al-Ta’lim. Vol.1, No.5.
0 comments:
Post a Comment