Wednesday, June 15, 2016

Hutanku Sayang, Hutanku Malang

Hutanku Sayang, Hutanku Malang




Dahulu hutan kami sangat lestari dan indah. Di sanalah terdapat ribuan jenis tumbuhan dan binatang yang hidup saling berdampingan. Selain menjadi tempat tinggal para tumbuhan dan binatang, hutan juga merupakan sumber utama bagi kehidupan manusia. Hutanlah yang menyediakan sumber makanan bagi kita. Binatang dan tumbuhan  yang ada di sana menjadi sumber makanan yang tidak terbatas bagi kita.

Selain menyediakan sumber makanan, hutan juga menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian orang. Kayu dan sebagian tumbuhan yang ada di dalam hutan bisa dimanfaatkan oleh mereka untuk dijual. Bahkan hutan berperan penting sebagai pemasok udara bersih bagi manusia, sehingga hutan juga disebut dengan paru-paru dunia yang memberikan oksigen kepada kita semua untuk bernafas.

Namun, kini hutan telah kehilangan kelestariannya. Mereka telah hancur dan bahkan telah hilang  dengan beralih fungsi menjadi perkebunan dan pemukiman penduduk. Hal ini disebabkan oleh manusia-manusia yang rakus. Mereka dengan membabi buta mengeksploitasi hutan, menebang pohon dan memburu binatang-binatang demi kepentingan pribadi mereka dan demi memenuhi kantong-kantong mereka.

Akibat dari perbuatan keji itu, saat ini hutan telah kehilangan fungsinya. Hutan sudah tidak lagi menjadi tempat hidup para tumbuhan dan binatang. Bahkan sebagian dari mereka ikut punah akibat kehilangan tempat tinggalnya. Hutan juga kini tidak bisa lagi menyediakan sumber makanan bagi manusia. Habislah sudah sumber daya di dalam hutan sehingga kini manusia tidak bisa lagi memanfaatkannya.

Sumber-sumber air pun kini ikut menghilang karena rusaknya pohon-pohon di dalam hutan, sehingga menciptakan kekeringan dimana-mana. Bahkan kini hutan sudah bukan lagi menjadi paru-paru dunia untuk menyediakan udara bersih bagi kita karena habis sudah pohon-pohon di dalam hutan.

Kini hutan bahkan seakan marah kepada manusia. Mereka tidak mau lagi bersahabat. Akibatnya terjadilah bencana-bencana alam yang mengerikan seperti tanah longsor dan kekeringan dimana-mana. Tidakkah kita mendengar jeritan mereka, tidakkah kita peduli dengan mereka. Marilah kita bersahabat kembali dengan mereka demi keberlangsungan hidup kita dan anak cucu kita kelak.




Sumber:

1 comment: