Friday, December 6, 2013

ISD BAB X (Agama dan Masyarakat)


BAB X
Agama dan Masyarakat

         A.      PENGERTIAN AGAMA DAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut.

         B.      FUNGSI AGAMA
Fungsi agama terhadap pemeliharaan masyarakat ialah memenuhi sebagian kebutuhan masyarakat. Contohnya adalaha sistem kredit dalam masalah ekonomi, di mana sirkulasi sumber kebudayaan suatu sistem ekonomi bergantung pada kepercayaan yang terjalin antar manusia, bahwa mereka akan memenuhi kewajiban bersama dengan jenji sosial mereka untuk membayar. Dalam hal ini, agama membantu mendorong terciptanya persetujuan dan kewajiban sosial dan memberikan kekuatan memaksa, memperkuat, atau mempengaruhi adat-istiadat.
Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka norma pun dikukuhkan dengan sanksi sakral. Sanski sakral itu mempunyai kekuatan memaksa istimewa karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi, supramanusiawi, dan ukhrowi.
Fungsi agama di sosial adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu ikatan bersama baik antara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang mempersatukan mereka.
Fungsi agama sebagai sosialisasi individu adalah, saat individu tumbuh dewasa, maka dia akan membutuhkan suatu sistem nilai sebagai tuntunan umum untuk mengarahkan aktifitasnya dalam masyarakat. Agama juga berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya. Orang tua tidak akan mengabaikan upaya “moralisasi” anak-anaknya, seperti pendidikan agama mengajarkan bahwa hidup adalah untuk memperoleh keselamatan sebagai tujuan utamanya. Karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut harus beribadah secara teratur dan kontinu.

         C.      PELEMBAGAAN AGAMA
Lembaga keagamaan adalah organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan keagamaan umat yang bersangkutan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keagamaan masing-masing umat beragama.
Lembaga agama terbentuk karena persetujuan /kesadaran diantara orang-orang yang beragama merasakan perlunya menjaga keutuhan agama dalam kaidah dan keyakinannya agar semakin mempermudahkan orang beragama dalam kehidupan iman yang dipercayainya.
Lembaga keagamaan yang ada di Indonesia pada umumnya berfungsi sebagai berikut:
  • Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan.
  • Memelihara dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama umat yang bersangkutan.
  • Memelihara dan meningkatkan kerukunan hidup antar umat yang bersangkutan.
  • Mewakili umat dalam berdialog dan mengembangkan sikap saling menghormati serta kerjasama dengan umat beragama lain.
  • Menyalurkan aspirasi umat kepada pemerintah dan menyebarluaskan kebijakan pemerintah kepada umat.
  • Wahana silaturrahmi yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan.

         D.      KONFLIK AGAMA DALAM MASYARAKAT
Upacara-upacara yang bernuansa agama suku bukannya semakin berkurang tetapi kelihatannya semakin marak di mana-mana terutama di sejumlah desa-desa.Misalnya saja, demi pariwisata yang mendatangkan banyak uang bagi para pelaku pariwisata, maka upacara-upacara adat yang notabene adalah upacara agama suku mulai dihidupkan di daerah-daerah.
Upacara-upacara agama suku yang selama ini ditekan dan dimarjinalisasikan tumbuh sangat subur. Anehnya sebab bukan hanya orang yang masih tinggal di kampung yang menyambut angin segar itu dengan antusias tetapi ternyata orang yang lama tinggal di kotapun menyambutnya dengan semangat membara. Misalnya pemilihan hari-hari tertentu yang diklaim sebagai hari baik untuk melaksanakan suatu upacara. Hal ini semakin menarik sebab mereka itu pada umumnya merupakan pemeluk yang “ fanatik” dari salah satu agama monoteis bahkan pejabat atau pimpinan agama. Jadi pada jaman sekarang pun masih banyak sekali hal yang menghubungkan agama dengan kepercayaan-kepercayaan seperti itu sehingga bisa menimbulkan konflik bagi masyarakat itu sendiri.

         E.      PENDAPAT
Menurut pendapat saya, agama sangat penting bagi individu karena agama dapat dijadikan pedoman hidup bagi individu maupun kelompok. Agama juga dapat membentuk kepribadian seorang individu. Agama mengajarkan individu tentang hal-hal yang baik dan menjauhkan dari hal yang buruk.
Lembaga agama juga penting untuk masyarakat. Lembaga agama menjaga keutuhan agama dalam kaidah dan keyakinannya agar semakin mempermudahkan orang beragama dalam kehidupan iman yang dipercayainya. Lembaga agama dapat membentuk silaturahmi antara umat beragama.
Indonesia memiliki beragam suku, ras, dan agama yang berbeda. Perbedaan ini sering menimbukan suatu perselisihan dan konflik. Konflik agama dalam masyarakat sering terjadi di Indonesia. Hal ini terjadi karena kurangnya sikap menghargai dan menghormati antar sesama umat beragama. Toleransi diperlukan untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat.

         F.      REFERENSI
  • Buku MKDU Ilmu Sosial Dasar (Herwantiyoko dan Neltje F. Katuuk)
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Agama
  • http://informatikainformatika.blogspot.com/2011/01/pelembagaan-agama.html
Nama: Abu Bakar
NPM: 10113068
Kelas: 1KA09 


0 comments:

Post a Comment