Sunday, April 5, 2015

Kepemimpinan



Kepemimpinan
Abu Bakar
10113068
Universitas Gunadarma

Pokok pembahasan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:
1)      Arti Penting Kepemimpinan
2)      Tipologi Kepemimpinan
3)      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan
4)      Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi


        1.     Arti Penting Kepemimpinan
Mengawali pembahasan tentang kepemimpinan sebaiknya dimulai dengan definisi kepemimpinan itu sendiri. Definisi kepemimpinan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1.)    Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama.
(Hemhill & Coons, 1957)
2.)    Kepemimpinan adalah  pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu serta diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
(Tannenbaum,Weschler & Massarik, 1961)
3.)    Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi.
(Stogdill, 1974)
4.)    Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi.
(Katz & Khan, 1978)
5.)    Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan
(Rauch & Behling, 1984)
6.)    Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran
(Jacobs & Jacques, 1990)
            Kepemimpinan sangat penting artinya dalam kehidupan. Dengan kepemimpinan, seorang pemimpin dapat mengerahkan usaha kelompoknya dan membawa mereka mencapai tujuan bersama. Dalam suatu organisasi, kepemimpinan mutlak diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin dapat menjadi penggerak organisasi dengan mendorong bawahannya untuk bekerja dengan baik.
            Secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1.      Fungsi Instruktif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan pelaksanaannya pada orang-orang yang dipimpin. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menetukan apa (isi  perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan, dan melaporkan hasilnya) dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif.
2.      Fungsi Konsultatif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah, meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkomunikasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
3.      Fungsi Partisipasi
Fungsi ini tidak sekedar berlangsung dan bersifat dua arah, tetapi juga  berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif, antara pemimpin dengan sesama orang yang dipimpin. Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya.
4.      Fungsi Delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang  membuat/menetapkan keputusan, baik melaui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya memberi kepercayaan. Pemimpin harus bersedia dan dapat mempercayai orang-orang lain, sesuai dengan posisi/jabatannya, apabil diberi/memdapat pelimpahan wewenang.
5.      Fungsi Pengendalian
Fungsi ini cenderung bersifat komunikasi satu arah, meskipun tidak mustahil  untuk dilakukan dengan cara komunikasi dua arah. Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.        

        2.     Tipologi Kepemimpinan
Setelah membahas definisi kepemimpinan dan arti pentingnya, pembahasan selanjutnya adalah tipologi kepemimpinan. Menurut Sondang P. Siagian dalam bukunya yang berjudul Filsafat Administrasi, kepemimpinan dibagi menjadi 5 tipe, yaitu:
a.)    Tipe Otokratis
Tipe kepemimpinan ini mendasarkan diri pada kekuatan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi. Pemimpinnya selalu mau berperan sebagai pemain tunggal. Otokrat berarti penguasa absolut. Tipe kepemimpinan ini dipimpin oleh pemimpin yang bersifat:
a)      Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.
b)      Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
c)      Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
d)     Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat.
e)      Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya.
f)       Dalam menggerakan bawahannya sering menggunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
b.)   Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan ini cocok untuk organisasi modern. Kepemimpinan ini berorientasi pada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien pada para pengikutnya. Kekuatan kepemimpinan ini bukan terletak pada individu pemimpin melainkan kekuatan terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. Tipe kepemimpinan ini dipimpin oleh pemimpin yang bersifat:
a)      Tidak berfikiran bahwa pemimpin adalah manusia mulia yang harus dihormati dan sebagainya.
b)      Menyingkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi bawahannya.
c)      Senang menerima saran dan kritik.
d)     Mengedepankan kerjasama atau teamwork.
e)      Memberikan kebebasan bawahannya untuk melakukan kesalahan dan kesempatan untuk bawahannya memperbaiki kesalahannya tersebut dengan kebijakan tertentu.
f)       Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses.
g)      Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
c.)    Tipe Militeris
Tipe kepemimpinan ini dipimpin oleh pemimpin yang bersifat:
a)      Menggunakan perintah dalam menggerakan bawahannya.
b)      Senang menggunakan jabatan dan pangkat dalam memberikan perintah.
c)      Menuntut displin yang tinggi dan melebih-lebihkan formalitas.
d)     Sukar menerima kritikan.
e)      Menggemari upacara untuk berbagai keadaan.
d.)   Tipe Paternalistis
Tipe kepemimpinan ini adalah tipe kebapakan yang dipimpin oleh pemimpin yang bersifat:
a)      Menganggap bawahannya tidak dewasa.
b)      Bersikap terlalu melindungi.
c)      Jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif dan mengembangkan kreasinya.
d)     Sering bersikap sok tahu yang berlebihan.
e.)    Tipe Karismatik
Tipe kepemimpinan ini tidak dapat dijelaskan secara nyata karena pemimpin yang disukai karena karismanya cenderung tidak memiliki patokan khusus dalam mencirikan apa yang disukai dari sifat kepemimpinan dengan tipe ini. Karisma seorang pemimpin  biasanya tercipta secara alami dari sikap pribadi pemimpin tersebut. Tipe ini memiliki kekuatan energi, daya tarik, dan perbawa yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia memiliki pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Dia memiliki banyak inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguuh pada pendirian sendiri.

        3.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Hadari (2003) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah:
a)      Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
b)      Adanya orang lain yang dipimpin
c)      Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
d)     Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.
Sejalan dengan pendapat Hadari tersebut, Poernomosidhi Hadjisarosa (1980) selanjutnya merinci faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan yang tidak dapat dilepaskan dari sifat kepemimpinan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut, adalah sebagai berikut:
1)      Dapat menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain: harus menguasai bidang kerjanya (tanpa kecuali), bersikap ulet, dan diimbangi dengan keluwesan.
2)      Melalui orang lain: mampu berorganisasi, mampu berkomunikasi, bersikap manusiawi.
3)      Dalam kerangka tanggungjawab: melakukan tanggungjawab secara proporsional, dapat dipercaya, berjiwa stabil.
4)      Disertai dengan kepribadian: dapat memelihara dan mengembangkan entusiasme, bersikap tanggap, dan tenang.
5)      Dan pengendalian ke dalam: bersikap obyektif, mampu mengkoreksi diri, dan merasa dapat diganti.
6)      Dengan keseimbangan dalam pertimbangan: keseimbangan antara keuletan dan pengertian, keseimbangan antara pengetahuan dan tindakan, kesimbangan antara kemajuan dan etika.
7)      Dan kelebihan dalam wawasan: dalam membawakan produktivitas kerja pegawai, dalam menjangkau gambaran masa depan, dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan berat.

        4.     Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi
Pada pembahasan ini lebih mengarah kepada peran kepemimpinan dalam organisasi, terutama menyangkut dalam proses manajemen. Implikasi manajerial kepemimpinan dapat diartikan sebagai keterlibatan kepemimpinan dalam proses manajemen dalam organisasi.
Sondang P. Siagian (2002) mengemukakan bahwa peran pemimpin atau kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk yaitu:
1.)    Peran yang bersifat interpersonal
Peran  yang  bersifat  interpersonal  dalam  organisasi  adalah  bahwa  seorang  pemimpin  dalam perusahaan  atau  organisasi  merupakan  simbol  akan  keberadaan  organisasi, seorang  pemimpin bertanggung  jawab  untuk  memotivasi  dan  memberikan  arahan  kepada  bawahan,  dan  seorang pemimpin mempunyai peran sebagai penghubung.
2.)    Peran yang bersifat informasional
Peran   yang   bersifat   informasional   mengandung   arti   bahwa   seorang   pemimpin   dalam organisasi mempunyai peran sebagai pemberi, penerima dan penganalisa informasi.
3.)    Peran pengambilan keputusan
Peran   pemimpin   dalam   pengambilan   keputusan   mempunyai   arti   bahwa   pemimpin mempunyai peran sebagai penentu kebijakan yang akan diambil berupa strategi-strategi bisnis yang mampu untuk mengembangkan inovasi, mengambil peluang atau kesempatan dan bernegosiasi dan menjalankan usaha dengan konsisten.
Faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pemimpin yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan juga mempunyai peran dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam lingkungan organisasi dan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan karyawan. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan merupakan fungsi manajemen yang penting karena memimpin berarti menciptakan kebersamaan, mengintegrasikan tujuan karyawan dan organisasi, serta memberikan arahan dan masukan kepada karyawan agar memiliki kinerja yang tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan elemen penting dalam suatu organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
        1.      Herujito, Yayat M. 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Yayasan Trisakti.
        2.      Kartono, Kartini. 1998. Pemimpin Dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
        3.      Mulyadi, Dedi, Asep Muslihat dan Cipto Gunawan. 2013. Analisis Peran Kepemimpinann Terhadap Motivasi Kerja Pegawai pada Departemen Fasilitas Umum dan Penataan Lingkungan Perum Peruri. Jurnal Manajemen. Vol. 10, No. 3.
        4.      Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
        5.      Sofyandi, Herman dan Iwa Garniwa. 2007. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Graha Ilmu.

0 comments:

Post a Comment