BAB II
PENDUDUK MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN
1 A. Pertumbuhan Penduduk
1. PERKEMBANGAN PENDUDUK DUNIA
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu yang dapat dihitung dengan
adanya perubahan dalam setiap individu.
2. PENGGANDAAN PENDUDUK
DUNIA
Penggandaan penduduk adalah perubahan
populasi atau jumlah kehidupan yang dibarengi dengan angka jumlah penduduk, ada
peningkatan maupun penurunan setiap 6 tahun sekali seperti tabel dibawah ini.
3. FAKTOR DEMOGRAFI YANG
MEMPENGARUHI PERTAMBAHAN PENDUDUK
Pada tabel penggandaan penduduk dunia
diatas dapat didefinisikan bahwa jumlah kehidupan didunia setiap 6 tahun sekali
ada peningkatan maupun penurunan.
Faktor tersebut ialah:
- Banyaknya angka kematian
- Kelahiran
- Migrasi
4. RUMUS TINGKAT KEMATIAN KASAR
Angka Kematian
Kasar atau Crude Death Rate adalah angka yang menghitung dan menunjukkan jumlah
kematian penduduk per 1000 penduduk dalam suatu wilayah tertentu pada
pertengahan tahun tertentu. Adapun rumus menghitung angka kematian kasar
adalah:
“CDR = Jumlah
kematian penduduk dalam tahun tertentu/Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
tententu X 1000 orang (bilangan konstan).”
5. RUMUS KEMATIAN KHUSUS
Angka Kematian
Khusus atau Age Spesific Death Rate (ASDR) adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kematian setiap 1000 penduduk pada golongan umur tententu dalam satu
tahun. Adapun rumus menghitung angka kematian khusus adalah:)
“ASDR = Jumlah
kematian penduduk umur tententu dalam satu tahun/Jumlah penduduk umur tententu
dalam satu tahun X 1000 orang (bilangan konstan).”
6. ANGKA KELAHIRAN
Angka kelahiran di Indonesia terjadi
sangat pesat tidak seimbang dengan jumlah kematian yang terjadi. Angka
kelahiran tersebut dapat dijabarkan dengan fertilitas atau yang seringkita
kenal dengan sebutan pengukuran kelahiran hidup.
Pengukuran fertilitas terjadi karena
disebabkan oleh beberapa alasan sebagai berikut:
- Sangat sulitnya memperoleh angka statistik lahir hidup
karena banyak sekali bayi-bayi yang meninggal setelah dan sesaat
melahirkan.
- Wanita tua sudah tidak bisa melahirkan dan walupun
terjadi semua itu sangat kecil kemungkinannnya untuk mendapatkan seorang
anak.
- Pengukuran fertilasi akan melibatkan satu orang saja,
karena tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukannya denagn
dibarengi tingkat kesuburan wanita tersebut.
Fertility adalah jumlah kelahiran dari seorang wanita
atau sekelompok wannita. Yang maksudya lahir hidup adalah kelahiran dengan
tanda-tanda kehidupan misalnya : bernafas,bergerak,berteriak atau menangis. Ada
denyutan jantung dan sebagainya.
Angka kelahiran tersebut dapat dirumuskan :
“CBR = Jumlah lahir hidup/(dibagi)Jumlah penduduk pd
pertengahan thn x(dikalikan) 1000.”
7. PENGERTIAN MIGRASI
Migrasi
Penduduk / migrasi manusia adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke
daerah lain, berjarak jauh dan terbentuk dalam kelompok yang besar yang
tujuannya adalah menetap di suatu daerah. Migrasi melintasi perbatasan wilayah,
provinsi, negara, atau internasional. Secara historis gerakan ini nomaden,
sering menyebabkan konflik yang signifikan dengan penduduk pribumi dan
perpindahan mereka atau asimilasi budaya.
8. MACAM-MACAM
MIGRASI
1.
Migrasi Intenasional
Migrasi internasional terjadi jika
perpindahan penduduk dilakukan melewati batas negara. Dengan demikian
perpindahan yang terjadi adalah perpindahan antanegara. Adapun contoh-contoh
migrasi intenasional adalah sebagai berikut:
a.
Emigrasi
Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari
suatu negara ke negara lain. Pelakunya disebut emigran.
b.
Imigrasi
Imigrasi adalah masuknya penduduk dari
suatu negara ke negara lain. Pelakunya disebut imigran.
c.
Remigasi
Remigrasi adalah perpindahan penduduk
dari suatu negara lain ke negara asalnya.
2.
Migrasi Nasional
Migrasi nasional merupakan perpindahan
penduduk dengan tujuan menetap dari satu wilayah ke wilayah lainnya, tetapi
masih dalam kesatuan negara. Dengan kata lain, migrasi nasional merupakan
perpindahan penduduk antardaerah dalam negeri. Adapun
contoh-contoh migrasi intenasional adalah sebagai berikut:
a.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Perpindahan ini biasanya terjadi karena
adanya daya tarik (pull factors) dari perkotaan dan daya dorong (push factos)
dari pedesaan.
b.
Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan
penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya.
Pelakunya disebut transmigran
c.
Ruralisasi
Ruralisasi adalah perpindahan penduduk
dari kota ke desa.
d.
Evakuasi
Evakuasi adalah perpindahan penduduk
dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman. Perpindahan ini biasanya
terjadi karena adanya bencana alam sekitar.
9. PROSES MIGRASI
Dengan adanya wilayah yang memiliki
suatu nilai lebih maka banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi ke wilayah
itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk
berkelangsungan hidupnya.
Proses migrasi pun punya cara yaitu:
- Proses
migrasi ia menetap di suatu wilayah
- Proses
migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke
wilayah tempat asalnya
- Hanya
sekedar berlibur di wilayah itu
10. AKIBAT MIGRASI
Migrasi penduduk akan memiliki akibat
atau dampak positif dan negatif baik terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.
Dampak
postif migrasi terhadap daerah asal, antara lain:
- Mengurangi masalah
pengangguran di daerah asal.
- Meningkatkan kualitas
penduduk melalui pendidikan daerah tujuan.
- Mengurangi kepadatan
penduduk bagi daerah yang penduduknya padat.
- Memotivasi
pembangunan daerah asal karena penduduk telah melihat kemajuan daerah lain.
Dampak
negatif migrasi terhadap daerah asal, antara lain:
- Mengurangi tenaga
kerja di daeah asal, terutama di daerah pertanian.
- Mengurangi tenaga
yang potensial untuk membangun daerahnya.
- Perilaku yang tidak
sesuai dengan norma daerah asal sering ditularkan dari daerah tujuan.
Dampak
positif migrasi terhadap daerah tujuan, antara lain:
- Mengatasi masalah
kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan.
- Merangsang pengembangan daerah bagi daerah yang jarang
penduduknya.
- Daerah tujuan memperoleh keuntungan budaya dengan
ditemukannya teknologi baru oleh para pendatang.
Dampak
negatif migrasi terhadap daerah tujuan, antara lain:
- Timbulnya masalah
pengangguran karena terlalu banyaknya pendatang.
- Banyaknya pendatang
menimbulkan masalah tata kota.
- Menimbulkan
permasalahan pemukiman kumuh.
- Meningkatnya polusi.
- Meningkatnya
kriminalitas.
11. 3 JENIS STRUKTUR PENDUDUK
Ada tiga jenis struktur penduduk :
A.
Piramida Penduduk Muda
Piramida ini
menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah
angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita
lihat pada negara-negara yang sedang berkembang. Misalnya: India,
Brazil dan Indonesia.
B.
Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan
keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat
kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk sistem ini
terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
C.
Piramida Penduduk Tua
Bentuk piramida penduduk ini
menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat
kematian kecil sekali. Apabila angka
kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara dapat kekurangan
penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah
Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
12. BENTUK PIRAMIDA
PENDUDUK STASIONER, TUA, MUDA
13. RASIO KETERGANTUNGAN
Rasio
ketergantungan adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk
golongan umur yang sudah menghasilka dan yang belum menghasilkan atau kata lain
produktif kerja lagi dengan jumlahpenduduk golongan umur produktif kerja. Dan
biasanya dinyatakan dalam jenis persen.
B. Kebudayaan dan Kepribadian
1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada
zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya
kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika,
Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita
temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori,
bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke
arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan
Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak tersebut
diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan. Sebagai tambahan
seiring persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia
yg merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia
dan Samudera Pasifik. Karena perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya
di negara Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia.
Zaman Batu Muda
(Neolithikum)
Ciri – ciri zaman
batu muda :
1.
Mulai menetap dan membuat
rumah
2.
Membentuk kelompok masyarakat
desa
3.
Bertani
4.
Berternak untuk memenuhi
kebutuhan hidup
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang
masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson,
dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa
senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan
perunggu.
Hal yang patut dicatat tentang
permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum
memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan
penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya.
2. KEBUDAYAAN HINDU, BUDDHA, DAN ISLAM
a.
Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada ke—3 dan ke-4 agama hindu masuk ke Indonesia.
Khususnya ke Pulau Jawa. Hindu yang berasal dari India itu langsung luwes dan
mantap. Sekitar abad ke -5, ajaran budha masuk ke Indonesia. Budha dapat
dikatakan lebih maju karena tidak mengenal kasta-kasta seperti Hindhu.
b.
Kebudayaan Islam
Pada abad ke 15 dan 16 islam telah di kembangkan di
Indonesia. Oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut wali sanga. Titik sentral
penyebaran agama islam pada abad itu berada di pulau jawa. Islam masuk tidak
dengan cara paksa. Melainkan dengan cara baik-baik. Disamping itu disebabkan
sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
Pada abad ke 15 kerajaan majapahit mulai runtuh,
berkembanglah Negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan
kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman.
C. Kebudayaan Barat
1. KEBUDAYAAN BARAT
Unsur kebudayaan yang
juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa
Indonesia adalah kebudayaan barat. Dalam kurun waktu tertentu kota-kota pusat
pemerintahan, teruatama di jawa, Sulawesi utara, Maluku mulai berkembang dua
lapisan sosial:
- Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh.
- Lapisan sosial kaum pegawai.
2. PENGARUH BUDAYA BARAT
Budaya adalah warisan turun temurun dari nenek
moyang. Setiap Negara memiliki kebudayaan yang beragam. Indonesia adalah Negara
yang sangat beragam kebudayaannya. Tetapi, kebudayaan local sudah dicampur
adukkan oleh budaya asing. Banyak sekali perubahan perubahan yang terjadi
akibat dari masuknya budaya asing ke dalam negeri. Biasanya, yang mudah
terpengaruh adalah generasi muda di mana mereka menganggap bahwa budaya lokal
adalah budaya yang ketinggalan zaman. Hal ini lama kelamaan akan mematikan
budaya local yang seharusnya kita lestarikan.
Budaya barat memang sudah menguasai peradaban
dunia. Semua hal sudah didominasi oleh budaya barat. Namun tidak semua peran
budaya barat memberikan dampak negative terhadap budaya lokal. Sebagai contoh
peran budaya asing terhadap ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat menjadikan
kita sebagai warga Negara yang beretika dan mengetahui apa yang harus kita
lakukan terhadap warisan budaya dari nenek moyang yang sudah mendarah daging.
Dampak negatifnya adalah apabila kebudayaan baru tidak disaring terlebih dahulu
tetapi diterima secara mentah oleh masyarakat karena minimnya pengetahuaan
masyarakat kita dibanding mereka yang berasal dari negara maju, akibatnya
budaya asli masyarakat mengalami degradasi yang luar biasa.
Kemajuan pemikiran mereka bila dipandang dari segi
teknologi, memang sangat membantu kita kepada kemudahan-kemudahan hidup. Tetapi
dengan kemudahan-kemudahan itu barat juga memasuki unsur pengrusakan budaya-budaya
suatu negeri dengan kebudayaan mereka.
Berikut sekilas pengaruh kebudayaan luar negeri
khususnya kebudayaan barat terhadap kebudayaan dalam negeri :·
-
Sebelum budaya asing bebas memasuki Indonesia, masyarakat Indonesia hidup berlandaskan norma norma kesusilaan tetapi sekarang di saat budaya local sangat mudah memasuki Indonesia, kebudayaan asli Indonesia lama lama terkikis dan hampir punah. Kita memang tidak dapat lepas dari penjajahan budaya barat yang terkesan jauh dari ajaran agama islam. Satu contoh adalah busana wanita yang sekarang menjadi trend dengan desain yang cenderung menampilkan bagian tubuh wanita yang seharusnya ditutupi. Itu merupakan akibat dari penjajahan budaya barat.
- Adanya ajang pemilihan miss universe yang mengaharuskan wakil dari Negara kita mengikuti trend budaya barat yang mengenakan busana terbuka.
- Contoh lain adalah gaya pergaulan dari remaja remaja sekarang yang mengikuti trend budaya barat, tidak sedikit remaja remaja yang salah dalam bergaul, entah itu salah dalam memilih teman ataupun memang kurangnya pengetahuan norma norma agama yang dibekali oleh orang tuanya. Hal seperti ini sudah menjadi biasa bagi masyarakat Indonesia. Apalagi Kaum remaja paling rentan untuk menerima budaya asing yang bersifat negative. Yang seharusnya mereka menjadi regenerasi, tetapi mereka malah menghancurkan masa depan mereka dengan tujuan untuk gaya modern.
3. PENDAPAT MAHASISWA
Menurut
saya, dengan banyaknya penduduk di Indonesia yang merupakan tertinggi keempat
di dunia, membuat Indonesia kaya akan kebudayaan dari berbagai etnis yang ada. Kebudayaan
merupakan ciri khas suatu bangsa. Untuk itu, kita perlu menjaga dan melestarikan
kebudayaan agar tidak punah dimakan waktu. Kebudayaan juga dapat menjadi daya
tarik wisatawan luar negeri untuk berkunjung ke Indonesia yang dapat menghadirkan
devisa untuk negara.
Dengan
derasnya arus globalisasi pada saat ini, membuat kebudayaan Indonesia rentan
akan kepunahan. Masuknya kebudayaan asing ke Indonesia, menyebabkan asimilasi kebudayaan
yang dapat melunturkan kebudayaan asli Indonesia. Kebudayaan asing juga dapat
menimbulkan dampak negatif di masyarakat. Untuk itu, kita perlu menyaring
budaya asing yang masuk.
Disamping
kebudayaan, masalah kependudukan di Indonesia juga perlu dibenahi. Belum
meratanya pemerataan penduduk di Indonesia menjadi masalah yang masih belum
dapat diselesaikan. Tingginya tingkat urbanisasi membuat wilayah perkotaan
menjadi lebih penuh dibanding pedesaan. Untuk itu, perlu ditingkatkan
transmigrasi dan juga lapangan pekerjaan di pedesaan. Serta kemudahan akses
transportasi ke berbagai wilayah pedesaan juga ikut membantu dalam
menyelesaikan masalah pemerataan penduduk di Indonesia.