ANALISIS PRIBADI
1.
CYBERSPACE SEBAGAI SEBUAH RUANG BUDAYA BAGI
MANUSIA
Cyberspace
atau dunia maya adalah suatu dunia virtual yang dibuat oleh manusia dengan
teknologi komunikasi yang biasa dikenal dengan sebutan internet. Pesatnya
perkembangan teknologi di dunia membuat semua kegiatan manusia semakin mudah,
terlebih dengan adanya internet.
Di
dalam dunia maya, kita dapat bersosialisasi dengan orang lain tanpa batasan
jarak dan waktu tempuh yang cepat. Kita juga dapat memperoleh informasi dengan
cepat dengan adanya internet. Kita juga dapat mengekspresikan diri dan
melakukan banyak hal lainnya di dunia maya.
Dunia
maya kini menjadi ruang budaya bagi manusia dimana manusia tidak perlu lagi
menghabiskan banyak waktu untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya, tidak
perlu lagi menunggu untuk mendapatkan informasi tentang keadaan suatu daerah di
wilayah yang jauh dari tempatnya berada, dan tidak perlu lagi membaca banyak
buku untuk menemukan suatu informasi yang dia butuhkan. Kebudayaan maya pun
terbentuk karena semakin membudayanya pelaksanaan hampir segala jenis aktivitas
manusia di dunia cyber.
2. MASALAH-MASALAH
YANG MUNGKIN DITEMUI DALAM CYBERSPACE
Cyber
Space atau dunia maya juga dapat menimbulkan masalah-masalah, antara lain
yaitu:
a.
Masalah Ketergantungan
Manusia dapat melakukan apapun
dengan internet secara mudah dan cepat. Hal ini membuat manusia menjadi
bergantung dengan ruang maya atau cyberspace tersebut. Kita tidak lagi perlu
membaca banyak buku untuk memperoleh informasi, kita hanya perlu terhubung
dengan internet untuk mendapatkan informasi yang kita inginkan. Hal ini
menyebabkan ketergantungan sebab manusia menjadi kurang berusaha dalam
melakukan sesuatu dengan dirinya sendiri.
b.
Masalah Kejahatan
Dalam cyberspace, semua orang dapat
melakukan sesuatu tanpa diketahui orang lain. Kita dapat memalsukan dan
menyamarkan identitas diri kita dengan mudah. Hal ini menimbulkan
masalah-masalah kejahatan dalam dunia maya atau biasa dikenal dengan
cybercrime. Cybercrime adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan
dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat
terjadinya kejahatan. Kejahatan-kejahatan dalam dunia maya antara lain
spamming, hacking, cracking, hijacking, cyber terorism, carding, penyebaran
virus secara sengaja, kejahatan terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual, penipuan
lelang secara online, penipuan identitas, pornografi anak, dan lain-lain.
c.
Masalah Perubahan Sosial
Manusia dapat mengekpresikan diri
dalam cyberspace. Kita dapat berbagi opini, berbagi ilmu, berdakwah, mengobrol, dan lain-lain di internet. Dalam
hal ini, internet dapat membuat seseorang menjadi anti sosial dalam dunia
nyata. Hal ini terjadi karena kini banyak orang menggunakan media sosial di
internet dibandingkan bersosialisasi di dunia nyata. Hal ini menyebabkan seseorang
menjadi tertutup di dunia nyata dan lebih terbuka di dunia maya dan membuat
seseorang yang memang sudah menjadi anti sosial menjadi semakin anti sosial.
d.
Masalah Pornografi
Dalam cyberspace kita dapat berbagi
konten apapun yang kita punya. Maraknya pengguna internet membuat tersedianya
konten-konten tersebut menjadi tak terbatas, termasuk diantaranya adalah konten
pornografi. Konten pornografi dapat didapatkan secara mudah di internet. Apabila
orang tua tidak mengawasi anak-anaknya yang sedang menjelajahi dunia maya,
anak-anak tersebut bisa saja melihat konten-konten pornografi baik sengaja
maupun tidak sengaja.
3. PENDAPAT
MENGENAI KOMUNITAS ‘HACKTIVISM’ ANONYMOUS SEBAGAI GERAKAN BUDAYA
Anonymous
adalah kelompok Aktivis atau "Hacktivis" yang dibentuk pada tahun
2003. Pada awalnya, konsep yang digunakan oleh kelompok yang terdiri dari
sejumlah komunitas online yang terpencar ini adalah bertindak secara anonim
namun terkordinasi, dan umumnya memiliki target yang disepakati, serta fokus
pada kesenangan semata. Mereka sering memakai topeng yang sama dengan film V
for Vendetta, yaitu topeng Guy Fawkes sebagai identitas mereka. Tapi banyak
juga yang hanya memakai topeng biasa.
Sejak
tahun 2008, kelompok Anonymous semakin erat kaitannya dengan aktivitas hacking
internasional yang saling bekerjasama, melakukan protes ataupun tindakan lain
yang seringkali tujuannya berhubungan dengan mempromosikan kebebasan internet
dan kebebasan berpendapat. Anonymous juga melakukan protes dan tindakan lainnya
(termasuk tindakan langsung) pembalasan terhadap anti-pembajakan digital
kampanye oleh film dan asosiasi perdagangan industri rekaman. Kemudian sasaran
Anonymous hacktivism termasuk instansi pemerintah dari Amerika Serikat, Israel,
Tunisia, Uganda, dan lain-lain, situs pornografi anak, lembaga perlindungan hak
cipta dan perusahaan seperti PayPal, MasterCard, Visa, dan Sony.
Dalam
komunitas ini terbentuk suatu kebudayaan baru. Kebudayaan tersebut dibentuk oleh
para ahli program (Programmer) dan ahli jaringan. Mereka berada tidak pada satu
tempat melainkan terpencar namun terkordinasi dengan baik. Mereka membuat ciri
khas yang membedakan komunitas Anonymous berbeda dengan komunitas hacktivism
lainnya yaitu dengan menggunakan topeng. Mereka menyuarakan pendapat mereka dan
memprotes badan organisasi, pemerintah, dan lainnya di dunia maya (cyber space).
Gerakan ini sering disebut dengan gerakan underground, yang berarti gerakan
sembunyi-sembunyi atau tertutup. Gerakan ini lahir karena kebosanan suatu
komunitas terhadap sesuatu yang bersifat umum dan biasa. Gerakan budaya
underground ini bergerak ke pinggir karena khalayak umum belum bisa menerima
kreativitas dan ide-ide gila mereka.
REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Anonymous
http://hasimas.blogspot.com/2012/03/anonymous-hacker-kelompok-pemberontak.html
http://www.anneahira.com/underground.htm
Nama / No. Absen : Abu Bakar / 01
NPM / Kelas : 10113068 / 1KA09